Breaking News

Berita Kaltim Terkini

Sambut Tahun Baru 2024, RPA Kaltim Komitmen Dorong Pemberantasan Tindak Amoral di Indonesia

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau PPA Kaltim, Muhammad Izzatullah komitmen mendorong pemberantasan tindakan amoral di Indonesia

|
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
Dok Pribadi
Kepala Bidang Pemberdayaan Rumah Perempuan dan Anak Kalimantan Timur (RPA Kaltim), Muhammad Izzatullah. 

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Bidang Pemberdayaan Rumah Perempuan dan Anak atau RPA Kaltim, Muhammad Izzatullah komitmen mendorong pemberantasan tindakan amoral di Indonesia.

Pada tahun baru 2024 ini, Izza karibnya mengharapkan tidak ada lagi tindakan amoral yang terjadi, guna menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi perempuan dan anak-anak.

Pasalnya, dirinya menilai bahwa hal tersebut memang menjadi tantangan serius di kalangan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Awal Mula Balita 3 Tahun di Samarinda Positif Narkoba, TRC PPA Kaltim Kaget Hasil Tes Urine Positif

"Kita tidak boleh berpaling dari kenyataan bahwa kasus amoral masih ada. Pada bidang pemberdayaan ini, saya mendorong pemberantasan ini," ujarnya, Selasa (2/1/2024).

Tak tinggal diam, ia pun akan berusaha memberikan kesadaran terhadap masyarakat perihal pelecehan ini, dengan berencana melakukan kampanye edukasi yang luas dan menyeluruh.

"Akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, media massa, dan komunitas untuk sebarkan informasi yang benar tentang tindakan amoral dan cara melibatkan masyarakat dalam pencegahan," jelasnya.

Tidak hanya  itu, juga dalam mendukung korban pelecehan pihaknya merencanakan peningkatan akses terhadap layanan Konseling dan dukungan psikososial.

"Korban pelecehan sering kali merasa sendirian dan trauma. Kami akan tingkatkan upaya untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan agar mereka dapat pulih dan melanjutkan hidup dengan lebih kuat," tegasnya.

Baca juga: TRC-PPA Kaltim Sebut Bocah Kutim Korban Rudapaksa Menderita PMS, Alat Sensitif Keluar Bau tak Sedap

Izza menilai perlunya perubahan kebijakan dan peningkatan sanksi bagi pelaku pelecehan. Pasalnya dengan hukuman yang lebih tegas akan menjadi penyangga yang lebih kuat dalam pencegahan.

"Kami akan berkolaborasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa setiap pelaku pelecehan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan," tuturnya.

Kendati demikian, dirinya mengajak masyarakat untuk bersatu dalam melawan pelecehan. Melalui kerja sama dan kesatuan masyarakat bisa bebas dari ancaman pelecehan.

"Mari bersama-sama menjadikan tahun 2024 sebagai tahun perubahan positif," pungkasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved