Ibu Kota Negara
Bangun Rel Kereta Api 2.428 KM di Pulau Kalimantan, Kemenhub Ajak China Bangun di IKN Nusantara
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun jalur rel kereta api sepanjang 2.428 kilometer di Pulau Kalimantan
TRIBUNKALTIM.CO - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun jalur rel kereta api sepanjang 2.428 kilometer di Pulau Kalimantan.
Rencana pembanbgunan ini akan mulai dilaksanakan tahun 2025 mendatang.
Hal ini seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Isu sejak 2014 dan kini pada 2023 muncul lagi dikarenakan kehadiran Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Rute rel kereta ini diwacanakan dari Kalimantan Utara (Kaltara) menuju ke Kalimantan Selatan (Kalsel) sampai Kota Banjarmasin.
Kemudian berlanjut ke Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga Kalimantan Barat (Kalbar.
Pembangunan pertama akan dilaksanakan di IKN Nusantara mulai 2025, secara bertahap.
Baca juga: Anies Janji Bangun Jalur Kereta Api di Kalimantan Selatan, Hubungkan Banjarmasin-Banjarbaru
Baca juga: 2 Kereta Api di Jalur Sentolo Kulon Progo Berserempetan, KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis Anjlok
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel, Fitri Hernadi, mengaku belum mendapat informasi lebih. Termasuk tentang jalur kereta api Kalsel.
“Itu program pusat terkait IKN Nusantara. Dishub Kalsel belum diberikan informasi lebih selain yang disampaikan di atas,” katanya, Kamis (30/11/2023).
Meski demikian, Fitri mengatakan, rencana proyek kereta api Kemenhub ini sudah mencuat sejak 2014. Bahkan, Detail Engineering Design (DED) telah dirancang.
“Tapi, bisa juga nanti diterapkan dengan teknologi terbaru, atau trace jalur terbaru, karena memang banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi selama 10 tahun di Kalsel dan Trans Kalimantan khususnya,” tuturnya.
Rencana pembangunan jaringan jalur kereta api ini telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64/2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.
Dalam Perpres tersebut, disebutkan bahwa salah satu sistem transportasi darat yang bakal dikembangkan di IKN adalah jaringan transportasi kereta api.
Jaringan transportasi kereta api tersebut akan dikembangkan terkoneksi dan terintegrasi dengan sistem jaringan transportasi di Provinsi Kalimantan Timur dan antar wilayah dalam IKN Nusantara.
Dalam Perpres Nomor 64/2022 tersebut juga menjelaskan pembangunan jaringan jalur kereta api yang akan dikembangkan di IKN berupa jalur kereta api umum yang akan melayani perjalanan antarkota dan perkotaan.
Sesuai rencana dalam beleid itu, jaringan jalur kereta api antarkota akan menghubungkan Banjarmasin - Pantai Lango - Karang Joang - Sp Samboja - Samarinda.
Selain itu, jalur kereta api antarkota akan menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) - wilayah perencanaan IKN Barat - wilayah perencanaan IKN Timur - Sp Samboja - Karang Joang - Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Sementara itu, jaringan jalur KA perkotaan menghubungkan sejumlah wilayah perencanaan KIPP - wilayah perencanaan IKN Barat - wilayah perencanaan IKN Timur - wilayah perencanaan IKN Timur 2 - wilayah perencanaan IKN Utara.
Serta akan menghubungkan wilayah perencanaan IKN Barat dengan wilayah perencanaan IKN Timur 2.
Adapun, jaringan jalur KA perkotaan dikembangkan untuk konektivitas antarpusat kegiatan di dalam Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN).
Menunjang kereta api tersebut, pemerintah akan membangun 14 strasiun yang diarahkan untuk dikembangkan dengan konsep pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Stasiun yang akan dibangun adalah Stasiun Sentral Bumi Harapan di wilayah perencanaan KIPP, Stasiun Sentral Sepaku di wilayah perencaan IKN Barat, Stasiun Simpang Tengin Baru di wilayah perencanaan IKN Timur 1.
Kemudian, Stasiun Bumi Harapan di wilayah perencaan KIPP, Stasiun Pemaluan di wilayah perencanaan KIPP.
Selanjutnya, Stasiun Bumi Harapan 2 di wilayah perencanaan IKN Barat, Stasiun Karang Jinawi 1 di wilayah perencanaan IKN Barat, Stasiun Sepaku di wilayah perencanaan IKN Barat.
Berikutnya, Stasiun Karang Jinawi 2 di wilayah perencanaan IKN Timur 1, Stasiun Sukaraja 1 di wilayah perencanaan IKN Timur 1, Stasiun Tengin Baru di wilayah perencanaan IKN Timur 1.
Serta, Stasiun Karang Jinawi 3 di wilayah perencanaan IKN Timur 2, Stasiun Sukaraja 2 di wilayah perencanaan IKN Timur 2, dan Stasiun Sungai Payang di wilayah IKN Utara.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun 4 stasiun operasi kereta api, yakni stasiun depo di wilayah KIPP, stasiun depo di wilayah perencanaan IKN Barat, stasiun depo di wilayah perencanaan IKN Timur 1, dan stasiun depo di WP IKN Timur 2.
Ajak Perusahaan China Bangun Kereta Api
Indonesia menjajaki peluang kerja sama penyediaan infrastruktur perkeretaapian dengan perusahaan China untuk Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Penjajakan kerja sama tersebut dilakukan saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beraudiensi dengan Presiden Direktur China Railway International atau CRIC Ju Guojiang pada Kamis (20/7).
Dilansir dari Kontan, Audiensi tersebut untuk membahas peluang kerja sama pembangunan infrastruktur perkeretaapian, khususnya di IKN.
Seperti diketahui, CRIC merupakan perusahaan platform CR-Group yang menangani konstruksi pembangunan proyek jalur kereta api di luar China, dan berfokus pada investasi, pembangunan jalur kereta api, serta pengoperasian.
Saat ini, CRIC merupakan salah satu perusahaan yang menjadi kontraktor utama pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Baca juga: Kemenhub Ajak China Bangun Kereta Api IKN Nusantara, MTI Singgung Pembengkakan Biaya
“Kami menyambut baik dan mendorong partisipasi dan kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan proyek infrastruktur transportasi.
Khususnya dalam pengembangan perkeretaapian di IKN atau proyek infrastruktur lainnya,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/7).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menambahkan, untuk mendukung mobilitas masyarakat di IKN, tengah dilakukan perencanaan pembangunan KA Perkotaan, KA Trans Kalimantan, serta KA Bandara Sepinggan-IKN.
“Rencana tersebut cukup menantang, namun mudah-mudahan kami dapat mewujudkannya mendukung pengembangan Ibu Kota Baru Nusantara,” ujar Risal.
Di samping membahas peluang kerja sama pembangunan kereta di IKN, pada audiensi tersebut dibahas juga kesiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Meliputi progres pembangunan, aksesibilitas stasiun, perizinan prasarana dan sarana, uji rancang bangun dokumen, serta uji rancang bangun dokumen.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Perkeretaapian Nasional 2010-2030 dan Renstra Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2020-2024, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian berkomitmen membangun rel kereta api di Indonesia sepanjang 10.524 km dengan jarak pembangunan sekitar 3.269 km. (*)
Gedung Legislatif dan Yudikatif di IKN Selesai 2028, Prabowo Percepat Pembangunan tanpa Moratorium |
![]() |
---|
Prabowo Percepat Pembangunan IKN Tanpa Moratorium, Gedung Legislatif dan Yudikatif Selesai 2028 |
![]() |
---|
Eco Fashion Nusantara Gaungkan Pesan Lingkungan dan Inklusivitas dari Panggung IKN di Kaltim |
![]() |
---|
Lihat IKN Kaltim Dihuni 1.500 ASN dan 5 Ribu Pekerja, Artha Graha Kepincut Investasi di 2 Sektor Ini |
![]() |
---|
Sepakat Soal Tapal Batas, Otorita IKN dan Pemda di Kaltim Mantapkan Langkah Jelang Pemdasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.