Pileg 2024

Pandangan Caleg di Tarakan soal Politik Uang dalam Pemilu 2024

Inilah pandangan Caleg di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara soal politik uang dalam Pemilu 2024.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi menolak politik uang. Inilah pandangan Caleg di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara soal politik uang dalam Pemilu 2024, Senin (8/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Inilah pandangan Caleg di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara soal politik uang dalam Pemilu 2024.

Seperti apa reaksi para caleg di Tarakan terhadap fenomena politik uang?

Apakah dilakukan atau sebaliknya menolak keras, dan seperti apa cara menangkalnya jika kontra terhadap praktek politik uang?

Simak ulasan lengkapnya disini, pandangan Caleg di Tarakan, Kalimantan Utara:

Baca juga: Caleg Ini Berkampanye dengan Selek Adat Manggarai, Harapkan Dukungan Semua Warga NTT di Samarinda

Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) asal Tarakan bereaksi soal isu money politic atau politik uang, beber cara lepas dari budaya curang dalam Pemilu.

Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi Kaltara dari Partai Gelora Indonesia, Uriyanto menilai money politic harus dihentikan.

Pasalnya, politik uang membawa dampak ke depannya yang kurang mendidik di tengah masyarakat untuk hal pencegahan korupsi.

"Bagaimana mungkin calon pemimpin, di awal sudah memberikan menghamburkan uang? Menurut saya pribadi justru menimbulkan dampak kurang mendidik," kata dia, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Harun Masiku Meninggal? Boyamin Saiman Sebut Eks Caleg PDIP Tak Punya Sumber Daya Jadi Buronan KPK

Ia menilai, praktik money politic justru berimplikasi pada kinerja caleg yang terpilih duduk di kursi legislatif.

"Karena hal utama jadi perhatian bagaiamana modal kembali sehingga mempengaruhi kinerja tidak konsentrasi terhadap tugas lemabaga lesgitlatif," ujar Uriyanto.

Ia berpendapat melawan money politic tentu sulit. Namun jika ada niat baik untuk masyarakat Tarakan dan Kaltara, Uriyanto secara pribadi akan memulai dari diri sendiri untuk menolak politik uang.

"Ada komitmen pribadi bekerja maksimal sungguh-sungguh bagaimana perjuangan masyarakat yang memang harus diwakili," ucapnya.

Seharusnya, kata Uriyanto, tanpa money politic pun para caleg bisa tetap mendapatkan suara. Salah satunya diperlukan latar belakang politik dan rekam jejak sebagai modal awal. Tidak mendadak menjadi caleg.

"Kemudian sejak jauh hari sudah turun ke masyarakat, menemui tokoh masyarakat, bertemu kelompok petambak, kelompok nelayan, ketua rumput laut, asosiasi seni budaya dan pegiat olahraga seni bela diri, adakan pertemuan tidak skala besar.

"Saya sendiri sifatnya door to door bertemu tokoh yang mempunya symbol dan sekiranya bisa memberikan dukungan moral," ungkap Uriyanto.

Halaman
123
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved