Pilpres 2024

Pengamat Bongkar Motif Anies Lebih Banyak 'Serang' Prabowo Dibanding Ganjar di 2 Edisi Debat Capres

Pengamat bongkar motif Anies Baswedan lebih banyak 'serang' Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo di 2 edisi debat capres

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bersama calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Pengamat bongkar motif Anies Baswedan lebih banyak 'serang' Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo di 2 edisi debat capres 

TRIBUNKALTIM.CO - Tensi politik jelang masa pencoblosan Pilpres 2024 makin memanas.

Terlebih usai debat capres jilid III, baru-baru ini.

Saling serang antar capres terlihat dalam debat capres tersebut.

Prabowo Subianto mendapat serangan dari dua capres lawannya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Terlebih Anies Baswedan yang terkesan kerap 'menyerang' Prabowo Subianto ketimbang menyerang Ganjar Pranowo dalam dua edisi debat capres yaitu yang digelar pada Selasa (12/12/2023) dan Minggu (8/1/2024) lalu.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Januari, Suara Ganjar-Mahfud Pindah ke Prabowo-Gibran, Anies?

'Serangan' Anies ke Prabowo bahkan sudah tampak ketika memaparkan visi-misi saat debat capres pertama.

Anies sampai mengajak ayah Harun Al-Rasyid, Didin Wahyudin dan menyebut bahwa Harun adalah pendukung Prabowo saat mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2019 lalu.

Sebagai informasi, Harun adalah korban tewas yang ditembak saat kerusuhan pasca pemilihan umum (Pemilu) 2019 di Slipi, Jakarta Barat.

Tak sampai disitu, Anies turut menanyakan Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia capres-cawapres yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Pada momen tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertanya perasaan Prabowo saat memilih Gibran sebagai cawapres pendampingnya meski putusan MK dianggapnya cacat dengan bukti pencopotan paman Gibran, Anwar Usman sebagai Ketua MK oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

'Serangan' Anies ke Prabowo semakin kental terlihat dalam debat capres kedua.

Beberapa hal seperti penilaian Anies ke Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) hingga mengkritik belanja alutsista bekas tak luput dari perhatian mantan Menteri Pendidikan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Di sisi lain, 'serangan' Anies ke Ganjar tidak terlalu terlihat dalam dua edisi debat capres yang sudah digelar.

Bahkan, pada debat capres kedua, Anies dan Ganjar justru kompak memberikan rapor merah kepada Prabowo saat menjabat sebagai Menhan.

Baca juga: Media AS Soroti Akhir Masa Jabatan Jokowi sebagai Presiden, Dinasti Dimulai, Gibran Disinggung

Turunkan Elektabilitas dan Degradasi Citra Prabowo

Anies memberikan nilai 11 dari 100, sedangkan Ganjar menilai 5 dari 10 terhadap kinerja Prabowo sebagai Menhan.

Berdasarkan fakta tersebut, apa alasan Anies lebih kerap menyerang Prabowo ketimbang Ganjar saat debat capres?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menganggap 'serangan' Anies tersebut demi menurunkan elektabilitas dan mendegradasi citra Prabowo.

Bahkan, Ujang menilai 'serangan' Anies ke Prabowo tidak hanya demi mendongkrak elektabilitas dirinya tetapi sampai merusak citra mantan Danjen Kopasus tersebut.

"Saya melihatnya saat Anies menyerang Prabowo, itu karena ditandai elektabilitas Prabowo yang di atas Anies-Cak Imin. Tapi, suka tidak suka, debat itu untuk merusak citra Prabowo, mendegradasi elektabilitas Prabowo," kata Ujang ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/1/2024).

Namun, Ujang menganggap elektabilitas Prabowo justru bakal semakin meningkat ketika menjadi 'target' serangan lawan politiknya seperti Anies ataupun Ganjar, khususnya dari kalangan masyarakat bawah.

Dia pun mencontohkan saat Jokowi masih berkontestasi di Pilpres 2014 dan 2019 yang disebutnya menjadi target serangan lawan politiknya tetapi justru menang dua kali.

"Tetapi yang mengkritik ataupun menyerang (Anies -red). Lihat Jokowi dulu disikat, dikritik tetapi tetap menang juga. Tetapi di masyarakat, (elektabilitasnya) tinggi," ujar Ujang.

Dia pun menilai serangan ke Prabowo seperti yang tergambar di dua edisi debat capres tidak bakal mempengaruhi elektabilitas Anies.

Ujang kembali menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak suka untuk melihat capres yang menyerang secara frontal kepada capres lainnya.

"Dalam konteks itu, masyarakat tidak bakal terpengaruh. Sebaiknya berdiskusi atau beradu gagasan dalam konteks itu," katanya.

Baca juga: Akhirnya Anies Bantah Jokowi Soal Serangan Personal Saat Debat Capres, Terkejut Presiden Komentar

Dia juga menilai elektabilitas Anies tidak bakal naik ketika melakukan serangan ke Prabowo yang kini dalam beberapa hasil survei berada di puncak.

Kembali, Ujang menegaskan bahwa masyarakat tidak menyukai serangan-serangan Anies ke Prabowo yang diperlihatkan saat dua edisi debat capres.

"Belum tentu (elektabilitas Prabowo turun) karena di masyarakat kita itu orang yang sering diserang, dikritik, justru naik elektabilitasnya," pungkasnya.

Anies Bantah Menyerang

Terbaru, Anies Baswedan terkejut karena Presiden Joko Widodo ikut berkomentar soal debat ketiga capres yang digelar Minggu (7/1/2024) lalu.

Meski demikian, Anies enggan menanggapi lebih jauh soal sikap Jokowi itu dan menyerahkannya ke publik untuk menilai.

"Jadi saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya?

Jadi saya tidak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik aja nanti yang menilai," tutur Anies saat ditemui di Gorontalo, Senin (8/1/2024).

Anies juga mempertanyakan pernyataan Jokowi, yang menyebut bahwa debat lebih banyak menyerang personal daripada kebijakan.

Padahal, kata Anies, debat tersebut jelas membahas kebijakan pertahanan di Indonesia.

"Malah aneh kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan.

Bisa direview ulang kok apa yang kemarin dibahas," imbuh dia.

Saat ditanya apakah langkah Jokowi itu tidak etis, Anies juga enggan berkomentar lebih jauh.

"Biar publik yang menilai," katanya.

Anies menambahkan, sampai saat ini ia masih memegang ucapan Jokowi yang menyebut akan netral dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 ini.

Baca juga: Momen Prabowo Joget Ketika Ditanya Lahan 340.000 Ha, Jokowi Sebut Debat Ketiga tak Mengedukasi

Dia tidak ingin berspekulasi apakah Jokowi berkomentar soal debat adalah bentuk dukungan kepada salah satu calon presiden.

"Saya tidak tau apakah presiden membantu atau tidak.

Seperti pernyataan beliau saya masih pegang bahwa beliau menyatakan netral, kami berpandangan itu harus dipegang terus," ucap Anies. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Alasan Anies Terkesan Hobi Serang Prabowo Ketimbang Ganjar saat Debat Capres ? Ini Kata Pengamat

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved