Pilpres 2024

Terjawab, Sikap KPU Soal Jokowi Sarankan Format Debat Pilpres Dievaluasi Usai Capres Saling Serang

Terjawab, sikap KPU soal Jokowi sarankan format debat Pilpres 2024 dievaluasi usai capres saling serang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkap Layar YouTube KPU RI
Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo - Anies Baswedan di debat capres 2024, Minggu (7/1/2024). Terjawab, sikap KPU soal Jokowi sarankan format debat Pilpres 2024 dievaluasi usai capres saling serang 

TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemilihan Umum atau KPU akhirnya merespon soal saling serang di debat capres jilid III.

Diketahui, Presiden Jokowi menyarankan format debat capres dievaluasi.

Jokowi menilai debat capres jilid III tak mengdukasi.

Lantaran minim penyampaian visi-misi dan gagasan dan justru lebih banyak saling serang antar capres.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, menegaskan bahwa teknis pelaksanaan debat Pilpres 2024 sudah melalui berbagai pertimbangan.

Baca juga: Akhirnya Prabowo Buka-Bukaan Soal Tanahnya yang Disinggung Anies, Lebih Luas dari 340 Ribu Hektar

Baca juga: Pengamat Bongkar Motif Anies Lebih Banyak Serang Prabowo Dibanding Ganjar di 2 Edisi Debat Capres

Hal itu disampaikan Hasyim menanggapi pertanyaan wartawan terkait penilaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa debat calon presiden (capres) yang berlangsung pada Minggu, 7 Januari 2024, kurang edukatif.

"Saya tidak komentari (Jokowi), ya," kata Hasyim saat ditemui di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

"KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim pasangan calon.

Termasuk dengan televisi. Enam segmen, segmen pertama pembuka penyampaian visi misi program," ujarnya lagi.

Hasyim menegaskan bahwa KPU sebagai penyelenggara debat hanya menyiapkan forum dan memfasilitasi.

"Tentang substansi jawaban bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. Soal strateginya, soal subtansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenangnya calon dan juga tim pasangan calon," kata Hasyim.

"Jadi sepenuhnya masyarakat atau rakyat pemilih yang akan menentukan ini berkualitas atau tidak, kemudian mengedukasi atau tidak, jawaban atau pertanyaan sesuai dengan tema atau tidak, itu masyarakat pemilih sepenuhnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Januari, Suara Ganjar-Mahfud Pindah ke Prabowo-Gibran, Anies?

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terkini Usai Debat Capres ke III, 10 Persen Ubah Pilihan di Pilpres 2024

Saran Jokowi

Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi-misi masing-masing capres pada debat Pilpres ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, politik luar negeri, dan globalisasi.

Jokowi justru mengatakan, publik disuguhkan aksi saling serang antar capres.

"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, enggak apa," kata Jokowi pada 8 Januari 2024.

"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain.

Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ujarnya lagi.

Jokowi lantas mengatakan, format debat pilpres seharusnya bisa diatur lebih baik untuk memunculkan substansi dan gagasan masing-masing calon yang berdebat.

"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup.

Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Performa Prabowo saat Debat Capres Buruk, Anies dan Ganjar Lebih Unggul

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres 2024 dan Prediksi Hasil Survei Terbaru Hari Ini setelah Debat Ketiga

Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi.

Anies Bantah Menyerang

Terbaru, Anies Baswedan terkejut karena Presiden Joko Widodo ikut berkomentar soal debat ketiga capres yang digelar Minggu (7/1/2024) lalu.

Meski demikian, Anies enggan menanggapi lebih jauh soal sikap Jokowi itu dan menyerahkannya ke publik untuk menilai.

"Jadi saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya?

Jadi saya tidak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik aja nanti yang menilai," tutur Anies saat ditemui di Gorontalo, Senin (8/1/2024).

Anies juga mempertanyakan pernyataan Jokowi, yang menyebut bahwa debat lebih banyak menyerang personal daripada kebijakan.

Padahal, kata Anies, debat tersebut jelas membahas kebijakan pertahanan di Indonesia.

"Malah aneh kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan.

Bisa direview ulang kok apa yang kemarin dibahas," imbuh dia.

Saat ditanya apakah langkah Jokowi itu tidak etis, Anies juga enggan berkomentar lebih jauh.

"Biar publik yang menilai," katanya.

Baca juga: Akhirnya Anies Bantah Jokowi Soal Serangan Personal Saat Debat Capres, Terkejut Presiden Komentar

Baca juga: Momen Prabowo Joget Ketika Ditanya Lahan 340.000 Ha, Jokowi Sebut Debat Ketiga tak Mengedukasi

Anies menambahkan, sampai saat ini ia masih memegang ucapan Jokowi yang menyebut akan netral dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 ini.

Dia tidak ingin berspekulasi apakah Jokowi berkomentar soal debat adalah bentuk dukungan kepada salah satu calon presiden.

"Saya tidak tau apakah presiden membantu atau tidak.

Seperti pernyataan beliau saya masih pegang bahwa beliau menyatakan netral, kami berpandangan itu harus dipegang terus," ucap Anies. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Nilai Debat Capres Kurang Edukatif, Begini Tanggapan KPU"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved