Berita Samarinda Terkini
Jendela dan Pena Rilis Single Baru 'Reda', Bercerita tentang Kehilangan Seseorang yang Berarti
Jendela dan Pena rilis single baru 'Reda', bercerita tentang kehilangan seseorang yang berarti.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Grup musik asal Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jendela dan Pena merilis single terbarunya berjudul "Reda".
Grup musik Jendela dan Pena beranggotakan tiga orang, yakni Rudini Kusuma (Vocal), Nata (Gitar) dan Guska Chandra (Biola).
Mereka merilis single terbarunya" "Reda pada 23 Desember 2023 lalu.
"Jadi kami telah merilis single lagu terbaru kami ini pada 23 Desember 2023 lalu," ujar Guska Chandra kepada TribunKaltim.co saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Penyanyi Dangdut Berbahasa Daerah Terbaik AMI Ndarboy Genk Rilis Single Baru Modal Percoyo
Ia menerangkan, "Reda" adalah representasi batin ketika seseorang yang begitu penting di dalam kehidupan tidak lagi ada.
Single "Reda" ini dapat di maknai dari dua sudut pandang, tergantung seseorang memaknai lirik lagu yang berbunyi "Bagaimana jika kita adalah sebuah ketidakmungkinan".
Kalimat itu adalah analogi sederhana dari makna ketiadaan seseorang yang begitu kita inginkan untuk selalu ada.
Jika awalan tersebut diposisikan sebagai sebuah pertanyaan", maka pesan selanjutnya adalah alasan tentang Ketidakinginan atas ketiadaan itu.
"Jika diletakkan sebagai pernyataan, maka nyatalah kalimat itu dan selanjutnya hanya tersisa sebagai angan-angan," jelasnya.
Namun, apapun itu akan ada perspektif lain dari lirik sederhana lagu "Reda" di kepala pendengarnya
"Silakan dinikmati sebagaimana mestinya di seluruh platform music digital. Semoga berkenan diulang-ulang," imbuhnya.
Baca juga: The Selexions Balikpapan Bakal Rilis Single Kedua Hingga Fokuskan Projek Mini Album
Mengenal Jendela dan Pena
Jendela dan Pena adalah grup musik sederhana yang berasal dari Samarinda.
Jendela dan Pena beranggotakan tiga orang kawan lama yang dulunya sama-sama berkecimpung dan “terjebak” di dunia seni teater.
Tidak bisa dipungkiri, dunia teater tidak terlepas dari sentuhan sastra dan musik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.