Pilpres 2024

JK Sebut Cak Imin Kelewatan Jika Kalah Sama Gibran, Kalau Bersaing dengan Mahfud Tak Apa-Apa

Jusuf Kalla sebut Cak Imin kelewatan jika kalah sama Gibran Rakabuming, kalau bersaing dengan Mahfud MD tak apa-apa

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkap Layar Kompas TV
Pertemuan Jusuf Kalla dan Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Jusuf Kalla sebut Cak Imin kelewatan jika kalah sama Gibran Rakabuming, kalau bersaing dengan Mahfud MD tak apa-apa 

TRIBUNKALTIM.CO - Jusuf Kalla mengingatkan Muhaimin Iskandar agar tak kalah dari Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI ini saat menemani Cak Imin kampanye di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

Jusuf Kalla pun memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran.

Aksi Jusuf Kalla menemani Cak Imin kampanye itu disambut gembira oleh pendukung dan relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang menghadiri Konsolidasi Akbra AMIN Jawa Timur di DBL Arena Surabaya.

Tampil mengenakan kemeja berwarna putih dan celana panjang hitam, JK sempat menyemangati Cak Imin agar berjuang memenangkan kursi cawapres di 2024 mendatang.

Ia turut menyinggung nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang kini turut andil dalam kontestasi Pilpres sebagai cawapres nomor urut 2.

"Kita harap ini, masak kalah dengan Gibran? Kelewatan, kan? Kalau dengan Pak Mahfud ini memang bersaing, enggak apa-apa," ucap JK.

Politisi senior Partai Golkar itu memperkirakan Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran.

Nantinya, kata JK, ada peluang koalisi baru jika Anies-Muhaimin lolos di putaran pertama.

“Kalau satu putaran bisa 85 juta suara, itu tidak mudah," imbuh JK.

Dalam kesempatan itu, JK juga mengajak masyarakat memikirkan kondisi negara jika dipimpin oleh sosok yang kerap marah-marah.

Menurut JK, Anies-lah sosok pemimpin selanjutnya yang patut menjadi presiden di Indonesia.

"Kalau tablig siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya," ujar JK.

"Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah. Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah.”

Lebih lanjut, JK menyinggung pemimpin yang suka marah-marah saat kalah berdebat.

JK lantas mengimbau masyarakat untuk hati-hati memilih pemimpin.

“Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," ujar JK.

Respon Timnas AMIN

Di sisi lain, kubu AMIN menyambut gembira aksi turun gunung JK mendukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, mengatakan keberadaan JK akan memberikan pengaruh luar biasa untuk mendongkrak keterpilihan Anies-Muhaimi

"Saya kira ini tanda-tanda kemenangan AMIN. Kenapa? karena Pak JK pasti punya hitungan yang cermat bahwa AMIN pasti bisa memenangkan Pilpres 2024," ujar Ramli, Kamis (11/1/2024).

Menurut Ramli, selama kontestasi Pilpres, JK selalu punya perhitungan yang cermat terkait siapa yang akan terpilih.

Ia mencontohkan, saat JK maju mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2024.

Selain itu, JK juga kembali menang saat maju di Pilpres 2014 mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Ramli meyakini kemenangan tersebut merupakan andil dari keikutsertaan JK.

"Jadi Pak JK ini memang seorang petarung yang luar biasa, dengan perhitungan cermat, ketika beliau yakin maka akan mengambil ke putusan.

Dan hari ini beliau turun ke gelanggang di Surabaya yakin kalau AMIN akan menang," tandasnya.

JK Respon Anies Dilaporkan ke Bawaslu

Menanggapi pelaporan PHPB terhadap Anies karena singgung lahan Prabowo ini, mantan Wapres RI, Jusuf Kalla menyebut Bawaslu panggil Jokowi, baru ramai.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menilai pelaporan terhadap Anies karena sebut lahan Prabowo adalah yang bagus.

Pasalnya, jika nanti diperiksa, Anies dapat meminta kesaksian Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang yang pertama kali menyampaikan informasi mengenai luas lahan milik Prabowo pada 2019 lalu.

"Bagus, itu kalau dibawa ke Bawaslu.

Kalau diperiksa, gampang, Anies minta kesaksian dari Pak Jokowi karena yang pertama ngomong Pak Jokowi," kata Pak JK di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

"Jadi bagus duanya diperiksa," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv di artikel berjudul Jusuf Kalla soal Anies Dilaporkan ke Bawaslu: Bagus, Minta Kesaksian dari Pak Jokowi

Menurut JK, Anies dapat mengatakan kepada Bawaslu bahwa dirinya mendapatkan data itu dari Jokowi.

"Anies kalau ditanya (Bawaslu) dari mana datanya? (Jawab saja) dari Pak Jokowi," ucapnya.

"(Bawaslu) panggil Pak Jokowi, baru ramai negeri ini,” tutur Pak JK.

Dilansir Wartakotalive.com, dalam debat capres Pilpres 2019 yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Februari 2019, Jokowi menyampaikan, Prabowo memiliki lahan di Kalimantan Timur seluas 220.000 hektare dan di Aceh seluas 120.000 hektare, sehingga total lahan mencapai 340.000 hektare.

 Anies dilaporkan ke Bawaslu oleh kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB).

PHPB melaporkan Anies pada Senin (8/1/2023) karena pernyataannya dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024) yang menyebut Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, memiliki tanah seluas 340 hektare dan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebesar Rp700 triliun.

Subadria selaku perwakilan PHPB menyebut dua pernyataan Anies itu tidak benar.

"Padahal terkait dengan anggaran pertahanan dan luas bidang tanah pribadi milik capres nomor urut 2 yang disampaikan oleh Anies Baswedan tersebut adalah salah dan tidak benar, karena diketahui jumlah anggaran Kemhan tidak mencapai Rp700 triliun," ujar Subadaria, Senin (8/1).

Anggota Bawaslu RI Puadi menyebut pihaknya telah menerima laporan PHPB tersebut.

Sesuai aturan yang berlaku, Bawaslu memiliki waktu dua hari kerja untuk melakukan kajian awal guna menentukan apakah laporan tersebut memenuhi syarat formil dan materil atau tidak. 

"Laporan sudah kami terima, Bawaslu akan melakukan kajian awal sebaimana diatur dalam Perbawaslu 7 tentang temuan dan laporan,"  jelas Puadi secara tertulis, Selasa (9/1). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Turun Gunung Dukung Cak Imin Jadi Wapres, Jusuf Kalla: Masa Kalah dengan Gibran? Kelewatan Kan?

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved