Tribun Kaltim Hari Ini

Akhirnya Disetujui Pj Gubernur Kaltim, Walikota Samarinda Sempat Geram Lahan Buat Terowongan Ditolak

Tak berselang lama permintaan tersebut kemudian di tolak oleh Pemprov Kaltim, padahal kebutuhan lahan ini tak mengganggu operasional Rumah Sakit Islam

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan dukungan pembangunan terowongan di Kota Samarinda, Kamis (11/1/2024). Tampak Akmal Malik melakukan peninjauan langsung pembangunan terowongan Gunung Manggah di segmen Jalan Kakap Kota Samarinda bersama Walikota Samarinda Andi Harun. 

Pemkot Samarinda sendiri juga membutuhkan pembebasan lahan di belakang RS Islam, untuk akses warga nantinya harus memutar, pembuatan flyover sehingga menggeser desain jalur terowongan.

Namun demikian, Pemkot berharap adanya restu dari Pemprov Kaltim. Mengingat akses baru ini penting sebagai jalan warga agar kendaraan roda empat untuk ambulance atau pemadam bisa mendekati area permukiman.

Sebagai informasi, rencananya untuk akses baru akan dibuat di sisi kanan jalur outlet terowongan. Luas lahan yang diperlukan 261 meter persegi, luas akses yang akan dibuat 249 meter persegi dan luas akses warga di luar RS Islam sekitar 24 meter persegi. Serta luas bangunan terdampak sekitar 237 meter persegi.

Baca juga: Inilah Progres Pembangunan Terowongan Samarinda, Bakal Mengatasi Kemacetan 50 Persen

Pemprov Kaltim ditegaskan Akmal Malik bisa memberikan bantuan jika diperlukan. "Jika Samarinda membutuhkan dukungan dari provinsi, maka provinsi wajib membantu," ungkapnya saat bersama Walikota Samarinda Andi Harun dan sejumlah pejabat Pemkot Samarinda yang hadir di lokasi.

"Masyarakat Samarinda itu masyarakat Kaltim juga. Jadi kita harus bersama-sama menyelesaikan (pembangunan terowongan ini). Persoalan Samarinda adalah persoalan Kaltim juga,” sambung Akmal Malik.

Kehadiran terowongan ini, menurut Akmal Malik juga tentu akan membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas yang biasa terjadi pada pagi hari dan sore hari. Masyarakat menuju pusat kota Samarinda dari arah Sambutan, Anggana, Palaran dan Sangasanga juga pasti sangat terbantu.

Kemacetan sore hari yang juga biasa terjadi hingga Jembatan 2 kawasan Sungai Dama Kota Samarinda akibat arus pulang para pekerja dan pegawai juga bakal terurai. Secara tidak langsung juga membantu Samarinda sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN). “Yang penting, jangan pernah buat dikotomi Kaltim dan Samarinda ya. Semua sama untuk rakyat kita juga,” pesan Pj Gubernur.

Tambahan informasi, Pembangunan Terowongan Gunung Manggah ini diresmikan Wali Kota Andi Harun pada Jumat, 19 Januari 2023 dan diperkirakan rampung tahun ini dengan estimasi waktu 18-22 bulan. Panjang terowongan ini 700 meter dengan estimasi pembiayaan sekitar Rp395 miliar menggunakan APBD Samarinda. (snw/uws)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved