Amalan dan doa

Dzikir Bulan Rajab Diamalkan 70 Kali, Memohon Ampun Kepada Allah SWT Sebelum Masuk Bulan Ramadhan

Dzikir Bulan Rajab Diamalkan 70 Kali, Memohon Ampun Kepada Allah SWT Sebelum Masuk Bulan Ramadhan

Editor: Nur Pratama
aboutislam.net
Berdzikir di bulan Rajab. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebentar lagi masuk bulan Rajab 2024.

Ketika memasuki Bulan Rajab, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan Puasa Rajab.

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan hijriah yang dimuliakan selain Dzulqqidah, Dzulhijjah dan Muharram.

Karena perhitungan tahun Hijriyah atau Qamariyah mengikuti bilangan bulan, tiap pergantian bulan masuk bada magrib (petang).

Berikut lafaz doa yang rutin dibaca selama Bulan Rajab.

Tujuannya agar selama Rajab senantiasa dapat berkah.

Baca juga: Cara Puasa Nabi Muhammad SAW di Bulan Rajab, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad

Dikutip dari Surya.co.id, melansir unggahan Pondok Pesantren Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan selama bulan Rajab.

Tidak hanya meraih pahala, bulan suci ini bisa jadi kesempatan untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa:

1. Membaca doa ketika masuk bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

(Al 'Asqalany, Tabyiinul 'Ajab 'an Syahri Rajab hal 18)

2. Mengangkat tangan dengan membaca istighfar setiap pagi dan sore 70 kali

رَبِّ اغْفِرْ لِي والرْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ
Rabbighfirlii Warhamni Watub ‘alayya

3. Membaca Sayyidul Istighfar 3 kali pagi dan sore

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

4. Membaca Istighfar ba'dal Ashar 70 kali

Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa-l-hayyal qayyûma wa atûbu ilaihi

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk); dan aku bertobat kepada-Nya.”

5. Membaca tasbih 100 kali

- Tanggal 1-10 Rajab membaca:

سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ
Subhanal hayyil qayyum (100 kali)

Artinya: Maha Suci (Allah) Yang Maha Hidup lagi Maha Menguasai Segala Sesuatu

- Tanggal 11-20 Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ
Subhanallahil ahadish shomad (100 kali)

Artinya : Maha suci Allah Satu satunya tempat bergantung

- Tanggal 21-akhir bulan Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ
subhanallahi ar-rouf (100 kali)

- Jumat terakhir bulan Rajab saat khatib di atas mimbar membaca 35kali (bisa dibaca saat khatib duduk antara dua khutbah)

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Puasa Bulan Rajab

Lantas kapan jadwal puasa Rajab dimulai? Berikut penjelasannya.

1. Waktu Puasa Rajab

Waktu puasa Rajab sama seperti menjalankan puasa Ramadhan dan puasa lainnya, yaitu mulai masuknya imsak atau setelah ibadah Shalat Subuh, hingga berkumandang waktu Shalat Maghrib.

Lantas berapa hari puasa Rajab yang dianjurkan?

Menurut berbagai pandangan ulama, puasa Rajab bisa dilakukan pada awal bulan, tengah bulan, atau akhir bulan Rajab.

Sementara jumlahnya pun tidak ada kewajiban khusus, karena puasa Rajab adalah puasa sunnah .

Berapa Hari Sebaiknya Puasa Rajab 1442 Hijriyah? Ini Penjelasan Menurut Almarhum KH Maimun Zubair
Namun berbagai pandangan ulama menyatakan ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan dalam menjalankan puasa Rajab.

Menurut Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid:

“Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

Menurut Ibnu Abbas ra. berkata :

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, dihari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan". (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalm kitab Jami'Ush-Shaghir)

Sedangkan menurut almarhum Kiai Maimoen Zubair, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga tanggal 10 Rajab .

"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal satu hingga tanggal 10" jelas almarhum Kiai Maimoen Zubair.

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai" tambahnya.

Alasan anjuran puasa di tanggal 1-10 Rajab?

Almarhum Kiai Maimoen Zubair dalam ceramahnya menyampaikan anjuran waktu tersebut karena perjalanan hadirnya Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?"

"Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepasa Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tangg 10 Rajab" jelas almarhum Kiai Maimoen.

Kebiasaan berpuasa di Bulan Rajab juga dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut.

"Saya itu puasa Rajab pada tanggal 10 saja. Terkadang tanggal 1 dan 10," kata Kiai Maimoen mengakui kebiasannya menjalankan puasa Rajab.

"Saya itu jadi Kiai tapi wasiat ayah saya: 'Jadilah kiayi yang senang enak dunianya juga enak akhiratnya'. Kiai itu bermacam macam. Ada kiai yang tidak memikirkan dunianya. Yang dipikirkan hanya akhirat. Sampai-sampai dia puasa Dawud. Puasa Dawud itu sehari puasa sehati tidak. Melarat apa tidak? Saya sudah tidak kuat dan tidak mau, sebab abah saya pernah berkata: 'Jika bisa, kamu harus enak dunia juga enak akhiratnya'." Tutur almarhum Kiai Maimoen Zubair.

Manfaat Dzikir

1. Mengalihkan Fokus dari Stres dan Kekhawatiran:

Bacaan Dzikir melibatkan pengulangan kata-kata pujian dan pengingat kepada Allah. Ketika kita terlibat dalam dzikir, fokus pikiran kita dipindahkan dari masalah dan beban yang menyebabkan stres dan kekhawatiran.

Proses pengulangan dzikir membantu mengalihkan perhatian ke sisi spiritual yang lebih tenang dan membantu meredakan tekanan pikiran yang membebani kita.

2. Meningkatkan Kehadiran Mental dan Kesadaran:

Dalam dzikir yang khusyuk, seseorang harus hadir secara mental dan emosional dalam setiap kalimat yang diulang.

Ini membutuhkan kesadaran yang mendalam tentang kata-kata yang diucapkan dan maknanya. Dengan mengarahkan perhatian sepenuhnya pada dzikir, pikiran kita terbebas dari kekhawatiran masa lalu atau kecemasan tentang masa depan.

Kehadiran mental ini membantu menciptakan ketenangan dan kedamaian batin.

3. Merelaksasi Pikiran dan Tubuh:

Praktik dzikir dengan ritme yang tenang dan teratur membantu merelaksasi pikiran dan tubuh kita.

Pengulangan dzikir yang terus-menerus membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi tingkat stres.

Ketika pikiran kita meresapi kata-kata dzikir, otot-otot tegang pun mulai mengendur, memberikan perasaan nyaman dan melegakan.

4. Menghadirkan Ketenangan dan Kedamaian Batin:

Dzikir adalah alat yang kuat untuk menghadirkan ketenangan dan kedamaian batin. Saat kita berulang kali mengingat dan memuji Allah, hati dan pikiran kita dibawa ke dalam kehadiran-Nya.

Dalam momen dzikir yang khusyuk, kita merasakan kedamaian yang mengalir dari kehadiran Tuhan.

Dzikir membawa rasa kepercayaan dan keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Menolong, yang membantu kita merasa tenang dan yakin dalam menghadapi tantangan hidup.

5. Mengurangi Kekhawatiran dan Menjaga Keseimbangan Emosi:

Dzikir membantu mengurangi kekhawatiran dan menjaga keseimbangan emosi. Saat kita terlibat dalam dzikir, kita menghadapkan diri pada kebesaran Allah dan mengingat kekuasaan-Nya.

Ini membantu kita melepaskan rasa takut dan kecemasan yang menghantui pikiran kita.

Dzikir juga memberikan perspektif yang lebih besar tentang hidup, mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah pemegang kendali mutlak, sehingga kita dapat merasa lebih tenang dan damai. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul AMALAN Rajab 2021, Baca Istighfar 70 Kali, Subhanal Hayyil Gayyum 100 Kali Mulai 1 Rajab 1442 H, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved