Walikota Samarinda Andi Harun Sebut Biaya Pemakaman tak Harus Membebani Warga

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lahan pemakaman di Kota Samarinda, Kalimantan Timur kini mulai menipis. Lantaran meningkatnya jumlah populasi penduduk di Kota Samarinda.

Selain itu juga, masyarakat selama ini sering dibebankan biaya pemakaman yang tak sedikit. Hal ini kemudian menjadi atensi bagi Pemkot Samarinda.

Walikota Samarinda Andi Harun menyatakan rencananya untuk menyediakan pemakaman baru berbasis kawasan, khususnya agar dapat mencakup kebutuhan pemakaman di seluruh kecamatan di Kota Samarinda.

Baca juga: Pemkot Samarinda Akan Bangun Tempat Pemakaman Umum 21 Hektare di Tanah Merah

Namun, untuk saat ini pihaknya terlebih dahulu fokus pembangunan pemakaman di lahan hibah seluas kurang lebih 21 hektare di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.

"Tahun ini kita akan fokus ke sini dulu, dan kita akan mulai tahun depan. Mudah-mudahan bisa dilakukan pemakaman di sini," ungkapnya kepada TribunKaltim, Jumat (12/1/2024).

Bahkan kebutuhan operasional pemakaman ini akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga masyarakat tak lagi terbebani dengan biaya operasionalnya.

"Pemakaman akan kami desain senyaman mungkin, karena kalau dibebankan ke masyarakat tidak benar juga karena ini lahan pemerintah," tutur AH, sapaan akrabnya.

Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa lahan seluas 21 hektare tersebut nantinya akan membutuhkan biaya pemeliharaan yang signifikan.

Baca juga: Pedagang Kembang Menjamur di Pemakaman Muslim Balikpapan, Yanti Raup Rp500 Ribu Sehari

Sehingga ia bersama jajarannya berkomitmen untuk memenuhi persyaratan perundang-undangan dalam menyediakan biaya pemeliharaan terhadap pemakaman tersebut.

"Karena lahan milik pemerintah maka menurut hukum ada peraturannya, agar kita memenuhi persyaratan menyediakan biaya pemeliharaan maintenance terhadap pemakaman kita sendiri," pungkasnya. (snw)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya