Pilpres 2024

Keluarga Kaget Arjun Ditangkap, Begini Sosok Pria Pengancam Anies Baswedan di Mata Kakak Kandungnya

Seperti apa sosokArjun Wijaya Kusumo (24) pria yang ditangkap polisi karena mengancam akan menembak Anies Baswedan di mata keluarga belakangan terkuak

Editor: Doan Pardede
Kolase Surya.co.id
Inilah tampang pelaku yang melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies Baswedan di media sosial. 

Pelaku ditangkap di Kecamatan Ambulu, Jember, Jatim, dan kini dibawa menuju Kota Surabaya, Jatim.

"Ya, benar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko ketika dikonfirmasi, Sabtu siang.

Polisi disebut akan mengumumkan lebih lanjut soal penangkapan tersebut pada siang nanti.

Pelaku Warga Kalimantan Timur?

Ancaman penembakan kepada Anies yang disampaikan oleh akun @rifanariansyah ini menjadi sorotan.

Beredar kabar pemilik akun @rifanariansyah yang menyampaikan ancaman penembakan kepada Anies adalah Rifan Ariansyah, warga Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Namun akun tersebut sudah hilang dalam pencarian.

Meski akun instagramnya sudah dihapus, namun terlanjur dicapture oleh akun X @blackshark7890.

Akun X @blackshark7890 bahkan mengungkap identitas dibalik akun @rifanariansyah tersebut.

Disebutkan jika Rifan Ariansyah tinggal di Kalimantan Timur.

"Komentar seperti ini adalah ancaman serius. Ayo Tim Amin di Kaltim, samperin dan proses," tulisnya.

@blackshark7890 menyebutkan bahwa Rifan Ariansyah merupakan kelahiran Bontang, 19 September 1999.

Pemuda berusia 24 tahun tersebut memiliki dua alamat tempat tinggal di Sangatta Utara, Kutai Timur, Kaltim.

Belum diketahui apakah pemilik alamat yang disebut akun X @blackshark7890 itu benar milik pemilik akun @rifanariansyah.

Ingat Kasus di Jepang

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, salah satu yang mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar jangan menganggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.

"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali," kata Sahroni kepada wartawan Jumat (12/1/2024).

Terlebih, kata Sahroni, insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu pernah benar-benar terjadi, seperti yang terjadi di Jepang.

"Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini," politikus Partai NasDem itu mengingatkan.

Sebagai mitra kerja Polri, Sahroni juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya.

"Ini sudah membahayakan nyawa para paslon.

Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu.

Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut," ujar Sahroni.

Ketegasan ini Sahroni harapkan dapat membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Sebab itu, aparat penegak hukum khususnya Polri, harus bantu untuk mewujudkannya.

“Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada.

Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif,” tandas Sahroni, seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul "Polri Tangkap Pengancam Penembakan Dirinya, Anies: Semoga Bisa Dibina dan Disadarkan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved