Ramadhan 2024
Terjawab Apakah Puasa Rajab Boleh Tidak Berurutan, Inilah Penjelasan Lengkap Beserta Dalilnya
Terjawab apakah puasa Rajab boleh tidak berurutan, simak penjelasan lengkap beserta dalil pendukungnya.
"Barang siapa yang berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka akan ditutup tujuh pintu api neraka jahanam darinya,"
"Barang siapa yang berpuasa delapan hari pada bulan itu, maka akan dibukakan delapan pintu surga baginya,'
"Barang siapa yang berpuasa sepuluh hari dari bulan Rajab, maka tidaklah Allah dimintai apa pun kecuali Allah akan memberinya,"
"Barang siapa berpuasa lima belas hari pada bulan Rajab, maka ada yang memanggil dari langit, ‘Engkau telah diampuni dosamu yang telah lampau.’ Mulailah amal, siapa yang terus menambah, maka akan terus diberi pahala.” (HR. Ath-Thabrani)
Hadist di atas menjelaskan fadhilah Puasa Rajab.
Berdasarkan jumlah hari Puasa yang ditunaikan.
Namun,sejumlah Ulama terdahulu mengkritisi Hadist ini.
Lantaran menilai Hadist ini sebagai Hadist Dhaif.
Atau bahkan Hadist Maudhu.
Sehingga tidak dapat dijadikan Dalil untuk fadhilah atau anjuran Puasa Rajab.
Baca juga: Jam Berbuka Puasa Rajab Hari Ini Minggu 14 Januari 2024 di Samarinda, Balikpapan, Berau
Beberapa di antaranya yakni Ibnul Qayyim Al Jauziyah.
Dan juga Ibnu Taimiyyah hingga Ibnu Hajar rahimahullah.
Senada, Ulama kontemporer penulis Kitab Fiqh Sunnah, Syaikh Sayyid Sabiq juga menilai tidak ada Dalil kuat yang menjadi dasar dianjurkannya Puasa Rajab.
Atau Puasa khusus di Bulan Rajab.
Sebaliknya, Puasa Sunnah yang dianjurkan adalah Puasa Sunnah pada umumnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.