Pilpres 2024
Jadikan Refrensi Debat Pilpres 2024, PKS Kaltim, Memilih Berdasarkan Pengetahun Bukan Karena Amplop
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur (Kaltim) nilai adanya depat Pemilihan Presdiden (Pilpres) tahun 2024, sebagai refrensi pemilih
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur (Kaltim) nilai adanya depat Pemilihan Presdiden (Pilpres) tahun 2024, sebagai refrensi bagi para pemilih.
Diketahui debat keempat Pilpres 2024 akan kembali berlangsung pada 21 Januari 2024 memdatang, yakni debat untuk Calon Presinden (Cawapres).
Jadi akan mempertemukan tiga Cawapres, yakni Muhaimin Iskandar nomor urut 1, lalu Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan Mahfud MD nomor urut 3.
Tema yang diangkat dalam debat ini ialah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Baca juga: Fahri Hamzah Bongkar Alasan PDIP dan PKS Tak Mungkin Bersatu, Koalisi Ganjar-Anies Mustahil Terwujud
Baca juga: Pesan PKS Kaltim Saat Nobar Debat Capres 2024 Malam Ini untuk Para Kader dan Simpatisan
Merespon akan bergulirnya ini, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kaltim, Dedi Kurniadi mengatakan sebenarnya semua debat dari satu hingga ini jadi kesempatan bagi calon Capres-Cawapres.
Kseempatan dalam artian mereka dapat menunjukan kepada masyarakat tentang kedalaman mereka paslon mengeksplor visi misinya di berbagai sektoe sesuai tema yang ditentukan.
"Dari semua itu mudah-mudahan jadi refresnsi dari para pemilih, boleh jadi ada pergeseran pemilih misal dari Paslon A ke Paslon B dan seterusnya," tuturnya, Jumat (19/1/2024).
Dan bagi PKS sendiri, juga menjadi pendidikan politik agar Indonesia ke depannya lebih baik lagi dan juga harus menularkan ke masyarakat sebagai edukasi agar tidak masuk di ruang-ruang pragmatis.
"Jadi memilih itu berdasarkan pengetahuan buka karna ada amplop yang masuk," tegasnya.
Baca juga: Bikin Flash Mob, PKS Balikpapan Kampanyekan Nomor Partai dan Capres Anies-Muhaimin
Selain itu, pada moment pesta demokrasi ini jangan dinodai oleh panatisme yang tidak rasional, makanya harus tetap menjaga kerukunan antarsesama masyatakat Indonesia.
"Panatisme boleh, tatapi tetap rasional untuk menjaga kekukuran," pungkasnya. (*)
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.