Pilpres 2024
Peluk Anies, Warga Kampung Bayam Jakarta Menangis Tak Ada Kepastian Tempat Tinggal: 'Tolong Kami'
Peluk Anies, warga Kampung Bayam Jakarta Utara menangis tak ada kepastian tempat tinggal: 'Tolong kami.'
TRIBUNKALTIM.CO - Peluk Anies, warga Kampung Bayam Jakarta Utara menangis tak ada kepastian tempat tinggal: 'Tolong kami.'
Kampung Bayam trending di X, usai warganya datang di acara 'Desak Anies' dan memeluk Anies Baswedan, Kamis (18/1/2024) kemarin.
Tak hanya memeluk, warga Kampung Bayam itu menangis dan curhat akan masalah yang menimpa warga Kampung Bayam.
Warga Kampung Bayam merasa tak lagi diperhatikan Pemprov DKI jakarta karena hingga kini mereka tak mendapat kepastian tempat tinggal.
Baca juga: Jadwal Debat Capres dan Cawapres 2024, Persiapan Calon Presiden Kubu Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar
Baca juga: Arti Kata Omon-omon Sebenarnya, Sama dengan Omong-omong? Viral Usai Diucap Prabowo ke Anies
Baca juga: Analisis Survei Terbaru, Gibran Dongkrak Elektabilitas Prabowo Sekaligus Rugikan Ganjar, Anies?
Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam perkumpulan warga Kampung Bayam mendatangi lokasi acara "Desak Anies", di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Januari 2024.
Kedatangan mereka ingin bertemu dengan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta.
Salah seorang pria yang diketahui bernama Muhammad Furqon curhat kepada Anies soal belum adanya kepastian tempat tinggal bagi warga Kampung Bayam.
Dia menyebut, saat ini warga Kampung Bayam dikriminalisasi.
"Kami dikriminalisasi sekarang abah, bayangkan 1 tahun 2 bulan di sana kami harus menjaga kesehatan anak," kata Furqon yang merupakan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam.
Furqon menceritakan, selama lima tahun menjabat Anies telah konsisten dan amanah untuk memperjuangkan hak rakyat.

"Abah yang bener-benar konsisten dan benar-benar amanah kepada rakyat, kepada kaum jelata, kaum miskin, petani kota yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintahnya," ucapnya.
Dia menuturkan, saat masa kepemimpinan Anies di Jakarta, warga Kampung Bayam merasa dimanusiakan. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
"Abah masih ingat dengan pelukan kasih sayang kepada kami, kami dimanusiakan," tuturnya
Kala itu, kata dia, warga Kampung Bayam diberikan pelatihan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
Baca juga: Beda Strategi Anies, Prabowo dan Ganjar Berantas Korupsi di Indonesia
Sehingga warga Kampung Bayam yang mulanya berpikir hanya petani yang menghidupkan keluarga serta anak-anaknya menjadi berubah kehidupannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.