Ramadhan 2024
Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Lengkap Hukum, Adab Ziarah, dan Tata Cara Ziarah
Inilah doa ketika melakukan ziarah kubur dengan versi panjang dan pendek, dilengkapi dengan hukum, adab ziarah, dan tata cara ziarah.
Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah doa ketika melakukan ziarah kubur dengan versi panjang dan pendek, dilengkapi dengan hukum, adab ziarah, dan tata cara ziarah.
Menjelang Ramadhan ataupun hari raya umat Islam, salah satu tradisi yang kerap dilakukan muslim adalah melakukan ziarah kubur.
Saat melakukan ziarah kubur, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk selalu mempersiapkan diri dengan amal ibadah yang memadai, mengingat bahwa kematian bisa tiba kapan saja.
Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Urutannya, Lengkap Beserta Arti
Berikut adalah doa ziarah kubur menjelang Ramadhan, beserta penjelasan hukum, adab ziarah, dan tata cara ziarah lengkap.
Tata cara ziarah kubur
1. Berwudhu
2. Mengucap salam
3. Tidak menduduki kuburan
4. Berdoa
Doa ziarah kubur singkat
Dalam buku Pintar Doa untuk Anak karya Abu Ezza, terdapat penjelasan mengenai doa dan adab yang harus diikuti saat melakukan ziarah kubur.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية
Bacaan latin:
Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah
Artinya:
Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua. (HR Ibnu Majah)
Doa ziarah kubur panjang
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Bacaan latin:
Allahummaghfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya:
Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya.
Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun.
Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya.
Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka.
Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim).
Baca juga: Apa Hukum Ziarah Kubur dalam Islam Sebelum Masuk Bulan Ramadhan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Hukum ziarah kubur
عن بُرَيْدَةَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِى زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَة. [رواه مسلم وابو داود والترمذي وابن حبان والحاكم]
Artinya:
Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; "Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat". [HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim]
Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.
Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur.
Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu.
Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian.
Baca juga: Hukum Ziarah Kubur Bagi Umat Muslim Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ini Penjelasan Buya Yahya
Adab ziarah kubur
1. Membacakan doa dan ayat-ayat Al-Qur'an untuk orang yang meninggal dunia.
2. Menjaga perilaku yang baik.
3. Menghadirkan hati dengan harapan dijauhkan dari keburukan atau maksiat.
4. Tidak duduk di atas kuburan atau makam.
5. Mengucapkan salam Assalamu Alaika Dara Qaumi Mu’minin, Wa Inna Insya Allah Bikum Lahiqun.
6. Mengucapkan salam dengan menyebut nama mayat yang dikenal.
7. Mendatangi mayat yang dikenal dari arah wajahnya.
8. Merenungkan keadaan orang-orang yang telah dikubur.
9. Merenungkan keadaan teman atau sahabat yang sudah meninggal.
10. Menghadirkan kesadaran bahwa pada waktunya akan merasakan kematian.
Penting untuk diingat bahwa saat melaksanakan ziarah kubur, kita harus patuh pada aturan dan adab yang berlaku.
Niat kita harus jelas, dan kita harus menjauhi segala bentuk syirik atau niat yang salah untuk menjaga kesucian ziarah dan menghindari unsur-unsur yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Dengan memelihara niat yang tulus dan mematuhi adab ziarah, kita dapat menjalankan kegiatan ini dengan penuh kehormatan dan kesalehan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.