Pemilu 2024

Langkah 'Kuda' Politik Isran Noor di Pilpres dan Pilkada Mendatang, Bertemu Kaesang Hingga Bamsoet

Manuver politik Isran Noor mirip langkah bidak kuda catur yang meloncat-loncat dan tidak mengikuti garis kebijakan partai yang dipimpinnya yakni NasDe

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
HO
BERTEMU BAMSOET - Isran Noor saat bertemu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo yang juga Ketua MPR RI pertengahan Januari 2024 lalu. Pengamat menilai manuver politik Isran Noor tak hanya membahas Pilpres, namun juga Pilgub 2024 mendatang. 

"Itu rahasia juga, tidak usah, urusan pribadi tawar menawar. Yang penting bagaimana kita menyukseskan Prabowo-Gibran satu putaran," kata Isran Noor.

Menurut Pengamat politik yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman mengatakan, manuver Isran Noor keluar dari 'gerbong perubahan' koalisi Nasdem, PKB dan PKS karena tidak sepaham.

Baca juga: Isran Noor-Hadi Mulyadi Terima Penghargaan di HUT ke-67 Kaltim

"Kemungkinan mundurnya (Isran Noor) berkaitan dengan Pilpres, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan alasan pada surat pengundurannya (kesibukan di luar kepartaian)," sebut Budiman, Jumat (26/1/2024).

Pertemuan Isran Noor dengan petinggi partai di Jakarta mengisyaratkan banyak dugaan terkait langkahnya di 2024.

Bertemu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama dengan petinggi Partai Golongan Golkar, misalnya. Berbagai dugaan soal manuver politik Isran Noor dari pertemuan itu bisa muncul.

Tetapi Budiman tak dapat memastikan dugaan mana yang benar, melatarbelakangi pertemuan antar politisikus senior ini.

"Banyak dugaan yang bisa diindikasikan, tapi tidak tahu awal mula pertemuannya itu apakah pak Isran diminta untuk menemui atau justru sebaliknya kan," ungkapnya.

Baca juga: Pengamat Duga Faktor IKN Nusantara dan Pilpres 2024 Jadi Motif Isran Noor Mundur dari Ketua NasDem

Jika awal pertemuan karena Isran Noor diminta untuk menemui petinggi partai berlambag Pohon Beringin tersebut, tentu bukan hanya membahas soal pemenangan Pilpres di Kaltim.

Budiman menilai dapat diindikasikan mantan Gubernur Kaltim ini bisa jadi kandidat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) November 2024 mendatang.

"Meski, dalam pertemuan tersebut tidak ada pejabat pemegang keputusan, tapi bisa diduga mereka bisa memberikan rekomendasi untuk diajukan kepada pimpinan partai," kata Budiman.

Sementara, awal pertemuan justru sebaliknya jika Isran Noor yang meminta bertemu.

Tentunya Isran ingin meminta restu Golkar agar menjadi perahu politik di Pilgub Kaltim.

Baca juga: Prediksi Langkah Isran Noor usai Mundur dari NasDem, Pengamat: jadi Menteri atau Maju Pilgub Kaltim

Namun demikian, lanjut Budiman, kondisi politik masih sangat dinamis, hal apapun dengan jalinan kerja sama bisa saja terjadi untuk menciptakan keuntungan dalan mencapai tujuan.

"Kalau pak Isran yang meminta bertemu bisa jadi beliau yang meminta supaya Golkar bisa jadi perahunya untuk Pilgub Kaltim, beragam faktornya," sambung Budiman.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved