Berita Kaltim Terkini

Tahun Ini, Disbun Kaltim Targetkan 2.300 Hektare Lahan untuk Pengembangan Perkebunan Rakyat 

Disbun Kaltim pada tahun ini menargetkan 2.300 hektare lahan untuk pengembangan perkebunan rakyat. 

|
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy 
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir mengatakan, pihaknya menargetkan pengembangan perkebunan rakyat seluas 2.320 hektare pada tahun 2024 ini. 

Pihaknya mengakui tetap melakukan pembinaan ke petani-petani di daerah sabut IKN dan ada pemetaan program di sana.

"Tahun 2023 kita sudah lakukan, kita tidak masuk ke dalam, tetapi mempersiapkan disekitar IKN, pengembangan, pelatihan agar disparitas tidak terjadi," tegasnya.

Disbun Kaltim mengatakan telah menyiapkan program Perkebunan Berbasis Korporasi untuk kesejahteraan petani dalam upaya antisipasi meningkatnya permintaan akan aneka komoditas pangan pasca dipindahnya IKN ke Kaltim.

"Ini diupayakan agar produktivitas tanaman perkebunan terus terjaga, salah satunya dengan mengembangkan kawasan perkebunan berbasis korporasi," sambungnya.

Baca juga: Distanak dan Disbun Kaltim Bantu Susun Pergub Soal Dukungan Program Integrasi Sapi-Sawit di Kaltim

Kawasan perkebunan dinilai sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan dan mendorong kesejahteraan petani. 

Dengan terbentuknya kelembagaan petani yang kuat dan mampu bekerja sama melalui kemitraan akan mampu menciptakan akses petani ke pemerintah dan swasta.

Menurut Muzakkir, Disbun Kaltim menyusun skenario program pengembangan kawasan perkebunan berbasis korporasi petani di pada 2024 hingga 2026 sebagai major project yang bertujuan untuk penumbuhan serta penguatan kelembagaan petani.

"Nantinya akan kita lakukan pembinaan manajemen, SDM, tata cara produksi, bantuan bibit, pupuk, pengembangan komoditi dan kegiatan perluasan lahan perkebunan rakyat," sambungnya.

Dari aspek lingkungan, Disbun juga tetap melakukan penerapan Area Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) pada kawasan perkebunan sebagai salah satu perlindungan yang memiliki fungsi lindung.

 

Disinggung terkait program ketahanan pangan dan prioritas pengalihan fungsi lahan sawit di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser sebagai lumbung pangan IKN untuk memasok beras, Muzakkir menanggapi bahwa kolaborasi menjadi penting.

Dijelaskannya bahwa luas tanaman perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hasil pendataan dinas terkait tahun 2023 menempati posisi paling banyak dari semua jenis tanaman perkebunan, yakni mendominasi hingga mencapai 89,59 persen dari total 1,57 juta hektare (ha).

Luas lahan pertanian berdasarkan RTRW Kaltim tahun 2023 seluas 3,4 juta ha, sementara luas tanam seluruh komoditas perkebunan mencapai 1,57 juta ha.

"Saya pikir tidak ada masalah karena 3,4 juta ha di Kaltim untuk perkebunan masih terpakai 1,57 juta hektare yang dimanfaatkan sektor ini, masih ada setengah lebih yang bisa dioptimalkan di komoditas lain tanam pangan dan sebagainya, peternakan bisa kolaborasi dengan perkebunan," kata Muzakkir.

Sementara melihat potensi apa saja yang dapat dipasok ke IKN, luas tanaman perkebunan yang mencapai 1,4 juta ha ini terdiri atas lada, aren genjah, kelapa dalam, kakao, pala, karet, dan kopi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved