Sejarah
Sejarah 31 Januari: Ham, Simpanse Pertama yang Ada di Luar Angkasa
Sejarah 31 Januari mengingatkan kita pada Ham, simpanse pertama yang berada di luar angkasa.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah

TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah 31 Januari mengingatkan kita pada Ham, simpanse pertama yang berada di luar angkasa.
Peristiwa itu terjadi pada 63 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 31 Januari 1961.
Kisah Ham, simpanse pertama yang berada di luar angkasa menjangkau seluruh dunia dan bahkan sampai ke luar angkasa.
Lahir di Kamerun sekitar tahun 1957, Ham ditangkap dan dibawa ke sebuah fasilitas di Florida yang disebut Miami Rare Bird Farm.
Pada bulan Juli 1959, Ham dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Udara Holloman di Alamogordo, New Mexico, untuk dilatih untuk penerbangan luar angkasa sebagai bagian dari Proyek Mercury.
Baca juga: Sejarah 30 Januari: Hari Primata Indonesia, Ini Penjelasan dan Asal-Usulnya
Ham pada saat itu dikenal sebagai Chang, atau #65, dan diganti namanya pada saat penerbangan luar angkasa setelah akronim untuk "Holloman Aero Medical”.
Ham dan simpanse muda lainnya, termasuk Minnie dan Enos (yang kelak menjadi simpanse pertama dan satu-satunya yang mengorbit Bumi), dibiasakan dengan kurungan yang lama di kursi, dan dilatih untuk mengoperasikan tuas sebagai respons terhadap isyarat cahaya.
Setelah 18 bulan pelatihan, Ham terpilih sebagai simpanse yang nyawanya akan dipertaruhkan untuk menguji keamanan penerbangan luar angkasa pada tubuh kera.
Pada tanggal 31 Januari 1961, setelah beberapa jam menunggu di landasan peluncuran di Cape Canaveral, Florida, Ham yang berusia 3,5 tahun didorong ke luar angkasa, diikat ke dalam wadah yang disebut "sofa".
Penerbangan Ham berlangsung sekitar 16 menit.
Dia melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 5.800 mph, di ketinggian 157 mil di atas bumi. Dia mengalami sekitar 6 menit tanpa bobot.
Hebatnya, meskipun dengan kecepatan tinggi, gaya gravitasi, dan tanpa bobot, Ham melakukan tugasnya dengan baik.
Setelah penerbangan, kapsul Ham tercebur ke bawah sejauh 130 mil dari targetnya, dan mulai mengambil air.
Butuh waktu beberapa jam bagi kapal penyelamat untuk mencapai Ham, tetapi secara ajaib dia masih hidup dan relatif tenang mengingat cobaan yang dialaminya. Namun, ketika dia akhirnya dibebaskan dari "sofa", wajahnya menyunggingkan senyum lebar.
Meskipun ditafsirkan sebagai senyuman bahagia oleh banyak orang, ekspresi Ham adalah salah satu ekspresi ketakutan dan kecemasan yang ekstrem. Ketakutan itu ditunjukkan lagi beberapa waktu kemudian melalui tindakan pembangkangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.