Amalan dan Doa
Apa Perbedaan Mandi Junub Bagi Laki-laki dan Perempuan dalam Islam? Inilah Penjelasannya Lengkap!
Simak penjelasan mengenai apa perbedaan mandi junub bagi laki-laki dan perempuan dalam Islam? inilah penjelasannya lengkap.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan mengenai apa perbedaan mandi junub bagi laki-laki dan perempuan dalam Islam? inilah penjelasannya lengkap.
Perbedaan mandi junub bagi laki-laki dan perempuan dalam Islam memiliki beberapa ketentuan, diantaranya yang menjadi pembeda adalah alasan seseorang harus melakukan mandi junub/bersih.
Perbedaan mandi junub bagi laki-laki dan perempuan dalam Islam tidak terlalu signifikan, lantaran tata cara saat melakukan mandi pun prosesnya hampir sama.
Penjelasan mengenai mandi junub sendiri pun sama tidak terlalu banyak hal yang membedakannya antara laki-laki dan perempuan.
Dalam Islam, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi besar yang dilakukan setelah seseorang melakukan hubungan intim atau setelah keluarnya air mani maupun setelah haid/nifas bagi perempuan.
Mandi ini memiliki tujuan untuk membersihkan diri dan mengembalikan kesucian seorang Muslim atau Muslimah sebelum melaksanakan ibadah atau aktivitas lain yang memerlukan kebersihan spiritual.
Mandi junub atau mandi besar dalam Islam memiliki tujuan utama untuk membersihkan diri secara spiritual setelah melakukan aktivitas tertentu yang mengharuskan mandi wajib
Penting untuk dicatat bahwa praktek dan pandangan mengenai mandi junub dapat bervariasi di antara mazhab-mazhab dalam Islam, sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Qur'an dan Hadis digunakan sebagai panduan dalam menetapkan aturan-aturan ini.
Baca juga: 6 Sebab Muslim Harus Melakukan Mandi Wajib atau Mandi Bersih, Orang yang Baru Memeluk Agama Islam
Karenanya, aturan mengenai mandi junub dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan perspektif mazhab yang dianut.
Proses mandi junub yang juga dilakukan oleh laki-laki merupakan bagian integral dari tata cara kebersihan dalam ajaran Islam.
Berbagai keadaan tertentu dapat menyebabkan seseorang menjadi junub atau najis besar, dan mandi junub dijadikan sebagai upaya untuk membersihkan diri dari kondisi tersebut.
Beberapa kondisi yang memerlukan mandi junub pada laki-laki dan perempuan antara lain:
Alasan seseorang melakukan mandi junub atau mandi bersih bagi laki-laki
1. Keluarnya mani
2. Berhubungan suami istri
3. Mengalami mimpi basah
Alasan seseorang melakukan mandi bersih bagi perempuan
1. Setelah Hubungan Intim
Mandi junub diperlukan setelah melakukan hubungan intim. Ini adalah cara untuk membersihkan diri dari najis besar yang muncul selama aktivitas seksual.
2. Setelah Menstruasi (Haid)
Wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid) dianggap dalam keadaan najis besar, setelah menstruasi selesai, perempuan diwajibkan untuk mandi junub agar kembali ke keadaan suci.
3. Setelah Nifas (Melahirkan)
Wanita yang baru saja melahirkan dianggap dalam keadaan najis besar.
Setelah melahirkan, perempuan diharuskan untuk mandi junub agar dapat kembali ke keadaan suci.
Pada dasarnya cara mandi melakukan mandi bersih atau mandi junub bagi perempuan dan laki-laki adalah sama, proses yang dilakukan pun juga sama.
Tata cara mandi junub atau mandi bersih
Tata cara mandi Junub bagi perempuan dan cara mandi bersih bagi laki-laki berikut penjelasan dan niat bacaannya.
1. Niat
Membaca niat dengan kalimat Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala.
2. Membasuh tangan
Ambil air dan basuh tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan tubuh
Bersihkan tubuh dari najis atau kotoran yang mungkin masih menempel.
4. Berwudhu
Lakukan wudhu seperti biasa sebelum salat, mencuci wajah, tangan, kepala, dan kaki.
5. Mengguyur kepala
Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.
6. Mengguyur tubuh
Mengguyur anggota tubuh sebelah kanan sebanyak tiga kali, lalu sebelah kiri juga tiga kali.
7. Mencuci rambut
Basahi rambut dan pangkal kepala dengan merendam tangan ke dalam air.
Gosok kulit kepala dengan tangan dan akhiri dengan menyiram kepala sebanyak tiga kali.
8. Menggosok tubuh
Gosok bagian tubuh secara menyeluruh sebanyak tiga kali, termasuk bagian depan, belakang, serta menyela rambut ataupun jenggot.
Selanjutnya yaitu juga membasahi/menggosok daerah kemaluan sebanyak 3x.
9. Bilas seluruh tubuh
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri.
Baca juga: Mandi Junub atau Mandi Bersih Harus Sesuai Syariat Islam, Ini Tata Cara Menurut Ustadz Adi Hidayat
Doa setelah mandi bersih atau mandi junub
Doa ini memiliki makna penting, karena selain sebagai ungkapan syukur atas nikmat mandi yang telah selesai, juga sebagai bentuk pengakuan kepada Allah SWT dan permohonan agar diberikan kekuatan untuk tetap istiqamah dalam menjalani ibadah-Nya.
Bacaan doa setelah mandi wajib ini sebenarnya tidak wajib dibaca untuk melengkapi rangkaian mandi junub.
Namun bagi yang ingin membaca dipersilahkan untuk membaca berikut adalah doa setelah mandi bersih
Bacaan Latin:
Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.
Doa tersebut diambil dari riwayat muslim (234) dengan rincian yang lebih detail sumber Sahih Al-Targheeb, Halaman atau nomor 224, Hadits Hassan, diriwayatkan oleh Muslim (234) dengan sedikit perbedaan.
Baca juga: Bacaan Niat Mandi Junub dan Tata Caranya, Ini Sebab-sebab Seseorang harus Mandi Wajib
Rukun melaksanakan mandi bersih atau mandi wajib
1. Niat (I'tidal)
2. Membasahi seluruh tubuh
3. Memastikan air sampai ke kulit
Selanjutnya yang penting adalah memiliki niat yang tulus dalam hati untuk membersihkan diri sebagai kewajiban agama.
Dengan memenuhi ketiga rukun tersebut, mandi wajib dianggap sah dan sesuai dengan syariat Islam.
Selain rukun, terdapat juga sunnah-sunnah atau anjuran tambahan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala lebih, seperti membaca "Bismillah" sebelum memulai mandi, menggunakan sabun, dan memulai mandi dengan tangan kanan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.