Berita Nasional Terkini

Bukan karena Jokowi, KKB Papua akan Bebaskan Pilot Susi Air, Sebby Sambom: Demi Kemanusiaan

Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens dikabarkan akan segera dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

|
POS-KUPANG.COM
Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens dikabarkan akan segera dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens dikabarkan akan segera dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.

Sebby Sambom menjelaskan, Philips Mark Methrtens bakal segera dibebaskan oleh Pimpinan TPNPB-OPM wilayah Ndugama, Egianus Kogoya.

Sebby Sambom menegaskan, pembebasan Philips Mark Methrtens bukan karena upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi), maupun Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Brutalnya KKB Papua Kubu Egianus Kogoya, Tembaki Helikopter Pj Bupati Nduga yang Masih Kerabatnya

Baca juga: Terjawab Sudah Kenapa Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Sulit Dibebaskan, Ada Upaya Negosiasi

Baca juga: Tiba-Tiba Diserang KKB Papua Selama 30 Menit, Seorang Pasukan Brimob Gugur Terkena Tembakan

Namun, pembebasan itu dilakukan karena Philips Mark Methrtens merupakan warga negara Selandia Baru, yang Ia klaim mendukung kemerdekaan Papua.

"Kami di Manajemen Markas TPNPB sepakat untuk melepaskan pilot Selandia Baru tersebut, karena dia adalah pilot dari negara tetangga kami, dan sebagian besar warga Australia dan Selandia Baru adalah pendukung Papua merdeka," ujarnya secara tertulis kepada Tribun-Papua.com, Rabu (31/1/2024).

Sebby dan kolega juga menyangkan sikap Presiden Jokowi lantaran tidak menindaklanjuti surat terkait perundingan yang telah dikirimkan TPNPB-OPM soal negosiasi pembebasan Kapten Philips.

"Jadi menurut kami Pemerintah Selandia Baru dan Indonesia sama-sama tidak mampu untuk berbicara dengan kami tentang pembebasan Pilot Kiwi."

Baca juga: Nasib Pilot Susi Air, 11 Bulan Disandera KKB Papua Kubu Egianus Kogoya, Kini Rambutnya Gondrong

"Mereka tidak memahami kemanusiaan, karena demi kemanusiaan kami harus berbicara untuk membebaskan Pilot Selandia Baru," ungkapnya.

Sebby menegaskan, penyanderaan Philips Mark Methrtens bukan karena dianggap musuh, melainkan sebagai teman.

Kini, Pilot yang sudah setahun disandera itu tengah tinggal bersama pasukan TPNPB di wilayah Ndugama, Papua Pegunungan.

"Saya sudah mengirimkan pesan kepada Komandan TPNPB Wilayah Ndugama Egianus Kogeya dan pasukannya agar Pilot segera kita lepas, dan audio suara sudah saya kirimkan pada tanggal 5 Juni 2023," ujarnya.

Baca juga: Nasib Pilot Susi Air, 11 Bulan Disandera KKB Papua Kubu Egianus Kogoya, Kini Rambutnya Gondrong

Sebelumnya, beredar foto Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens pada 25 Desember 2023 atau tepat saat perayaaan Hari Raya Natal.

Tampak Philips Mark Methrtens bersama Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan tertinggi KKB Papua dan juga sebagai penyandera.

Philips dalam foto tersebut terlihat sudah berambut panjang.

Terakhir kali dokumentasi keberadaan pilot berkewarganegaraan Selanda Baru tersebut, muncul pada akhir Mei 2023.

Baca juga: Foto Penampakan Pilot Susi Air yang 10 Bulan Disandera KKB Papua, Rambut Panjang dan Brewokan

Keberadaan Pilot Susi Air

Keberadaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera KKB Papua di Kabupaten Nduga, Papua, terdeteksi.

Ini setelah foto terbaru pilot asal Selandia Baru itu beredar ke publik saagt Natal 25 Desember 2023.

Satgas Operasi Damai Cartenz menganalisis foto yang memperlihatkan Pilot Susi Air bersama pimpinan KKB Nduga Egianus Kogoya.

Baca juga: Prajurit TNI Gugur Ditembaki KKB Papua Saat Pulang dari Amankan Ibadah Natal, Kini Pelaku Diburu

"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, daerah Yuguru," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Faizal Ramadhani di Jayapura, Selasa (2/1/2024).

Yuguru merupakan salah satu kampung di Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga.

Dia membenarkan bahwa foto yang memperlihatkan Philip berambut gondrong itu adalah dokumentasi terbaru dari sang pilot.

"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda 1-2 hari saja," kata Faizal.

Baca juga: Harapan Susi Pudjiastuti, KKB Mau Bebaskan Pilot Susi Air Jelang Natal, Diancam Ditembak Egianus

Negosiasi berjalan Untuk diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens sejak 7 Februari 2023.

Aparat mengaku sudah mengetahui pergerakan KKB wilayah Nduga tersebut.

Saat ini proses negosiasi masih terus dilakukan demi membebaskan sandera dalam kondisi selamat.

"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," kata dia.

Baca juga: Soal Rencana Nikah di Desember, Pesan Terakhir Pratu Sandy yang Gugur Usai Kontak Senjata dengan KKB

Sementara itu, Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pendeta Dr Ambirek G Socratez Yoman meminta Egianus Kogoya membebaskan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens menjelang Natal tahun ini.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpiman Egianus Kogoya telah menyandera pilot asal Selandia Baru tersebut sejak 7 Januari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Saya minta Jenderal Egianus Kogoya membebaskan Pilot Philips Mark Methrtens dalam bulan Natal ini," ujar Socratez Yoman kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (18/12/2023).

Ia berujar, permintaan kepada Egianus untuk membebaskan Kapten Philips adalah demi kemanusiaan.

Baca juga: Prajurit TNI Gugur Ditembaki KKB Papua Saat Pulang dari Amankan Ibadah Natal, Kini Pelaku Diburu

Kepada Pemerintah Indonesia dan Egianus Kogoya, Socratez menyampaikan beberapa syarat untuk pembebasan Kapten Philips, yaitu:

1. Negara melalui Panglima TNI menarik seluruh pasukan non organik di wilayah pegunungan, lebih khusus dari Kabupaten Nduga.

2. TNI membuka semua akses yang diblokir di wilayah Nduga dan kabupaten sekitarnya, dan wilayah Nduga dijadikan wilayah zona nyaman.

3. Jenderal Egianus Kogeya menunjuk orang-orang yang dipercaya dengan surat tertulis untuk memulai membangun komunikasi dengan pihak Indonesia dan pihak pemerintah New Zealand.

4. Jenderal Egianus Kogeya dan orang yang dipercaya itu menyerahkan pilot Mark Phillip Mehrtens kepada Duta Besar New Zealand untuk Indonesia. Tempat penyerahkan diatur oleh Jenderal Egianus dan orang yang dapat dipercaya.

5. Jenderal Egianus Kogeya sudah menyatakan kepada publik komunitas internasional, bahwa rakyat dan bangsa Papua Barat berjuang untuk pengakuan Kemerdekaan 1 Desember 1961.

6. Jenderal Egianus Kogeya sebagai pemimpin besar membebaskan pilot Mark Phillip Mehrtens dalam bulan Natal membuktikan bahwa memperjuangkan Papua Barat merdeka dengan pendekatan cinta damai, keadilan dan menghargai martabat kemanusiaan.

7. Jenderal Egianus Kogeya adalah pejuang ideologi Papua Barat merdeka bukan seperti stigma dan label penguasa kolonial firaun modern Indonesia seperti yang sering kita dengar dari mulut para pejabat dan petinggi Indonesia.

8. Kalau Jenderal Egianus Kogeya meminta saya dari Dewan Gereja Papua (WPCC) untuk membangun komunikasi dengan Jenderal EK, pemerintah Indonesia dan pemerintah New Zealand, saya bersedia, tetapi syarat utama ialah poin 1 dan 2 harus dipenuhi oleh Negara. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Sebby Sambom: OPM Akan Bebaskan Pilot Susi Air Meski Jokowi dan Selandia Baru Abaikan Negosiasi

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved