Pilpres 2024

Jusuf Kalla Menanti Prabowo Mundur Seperti Mahfud MD, Supaya Tak Bingung Tugas Menhan atau Capres

Jusuf Kalla menanti Prabowo Subainto mundur seperti Mahfud MD. Supaya tak bingung membedakan tugas Menhan atau capres.

Kompas.com/ Dian Erika)
IKN NUSANTARA - Jusuf Kalla menanti Prabowo Subainto mundur seperti Mahfud MD. Supaya tak bingung membedakan tugas Menhan atau capres. 

Sejumlah menteri bahkan diisukan mengundurkan diri.

Lantas bagaimana dengan para menteri dari PDI Perjuangan, akankah mereka menyusul Mahfud MD mengundurkan diri?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencermati dinamika politik yang berkembang.

Hal ini disampaikan Hasto saat ditanyai kemungkinan menteri dari PDIP mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah Mahfud MD.

Hasto menegaskan, semua dinamika politik akan dicermati PDIP termasuk apa yang dialami Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma.

"Terkait juga dengan, ini semua kita cermati dinamika politik yang ada. Kita cermati, termasuk apa yang dialami oleh Ibu Tri Rismaharini," kata Hasto dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Dia menuturkan, selama ini Mensos Risma sudah melakukan pendataan terhadap orang miskin penerima bantuan sosial (bansos).

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)
Sehingga, Hasto pun mengkritisi pembagian bansos yang hanya fokus di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur hingga Lampung.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menerangkan bahwa orang miskin bukan hanya ada di daerah-daerah tersebut, melainkan seluruh Indonesia.

"Ketika data-data itu tidak dipakai untuk membagi beras miskin dan beras hanya dipakai untuk kepentingan elektoral, bahkan yang begitu menyedihkan adalah pernyataan dari Bapak Akbar Faisal bagaimana total dana dari bansos itu jauh melampaui anggaran dari untuk Covid. Ini kan sesuatu yang sangat disayangkan ya," ungkap Hasto.

Karenanya, Hasto berharap agar pemerintah bisa melakukan koreksi diri sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.

"Maka kami mencermati masih ada kesempatan 13 hari ke depan untuk melakukan suatu koreksi di dalam penyelenggaraan Pemilu, di mana otoritas tertinggi di dalam sistem pemerintahan ini seharusnya betul-betul netral dan memastikan suara rakyat adalah suara Tuhan," imbuhnya.

Baca juga: Tambang Ilegal Mencuat di Kukar, Beroperasi Dekat Permukiman hingga Konsesi MHU, Ini Kata Kapolres

Tak Libatkan Mensos Risma dalam Penyaluran Bansos, Presiden Jokowi Kena Kritik PDIP

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat kritik dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto karena tidak melibatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) ke masyarakat.

Menurut Hasto Kristiyanto, Jokowi telah melakukan penyalahgunaan yang serius.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved