Sejarah

Sejarah 4 Februari: Hugo Chavez Memimpin Kudeta Menumbangkan Presiden Venezuela Carlos Andres Perez

Sejarah 4 Februari mengingatkan kita pada tragedi 32 tahun yang lalu di Venezuela.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
CGTN America
Presiden Venezuela yang baru dilantik, Hugo Chavez (kiri) dan istrinya, Maria Isabel Rodriguez (kanan), melambaikan tangan kepada para pendukungnya yang bersorak-sorai ketika mereka berjalan menuju istana kepresidenan di pusat kota Caracas setelah upacara pelantikannya di Kongres. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah 4 Februari mengingatkan kita pada tragedi 32 tahun yang lalu di Venezuela.

Dimana saat itu, Hugo Chavez memimpin kudeta menumbangkan Presiden Venezuela Carlos Andres Perez.

Siapa Hugo Chavez dan apa tujuannya melakukan kudeta? Untuk mengetahui sejarahnya, simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Sejarah 4 Februari: Hari Kanker Sedunia, Simak Asal-Usul dan Tujuannya

Siapa Hugo Chavez?

Hugo Chavez adalah seorang politisi dan prajurit Venezuela, lahir pada tanggal 28 Juli 1954 yang menjabat sebagai Presiden Venezuela dari tahun 1999 hingga tahun 2013.

Ia merupakan tokoh sentral dalam politik Venezuela dan dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan sosialis.

Hugo Chavez lahir di Sabaneta, negara bagian Barinas, Venezuela.

Sebelum terjun ke dunia politik, Chavez adalah seorang perwira militer dan anggota tentara Venezuela.

Pada tahun 1992, ia terlibat dalam upaya kudeta yang tidak berhasil untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Carlos Andres Perez.

Meskipun kudeta tersebut gagal, Chavez tetap menjadi tokoh yang dihormati di kalangan sebagian masyarakat Venezuela.

Setelah dibebaskan dari penjara, Chavez berpindah ke jalur politik sipil dan mendirikan partai politik bernama "Pembebasan dan Revolusi Kelima" (Movimiento V República, MVR).

Dalam pemilihan umum pada tahun 1998, Chavez terpilih sebagai Presiden dengan dukungan yang kuat dari kelompok masyarakat yang tidak puas dengan politik tradisional.

Baca juga: Sejarah 3 Februari: Festival Setsubun di Jepang, Apa Itu?

Sebagai presiden, Chavez mengimplementasikan program-program sosialis dan anti-neoliberal, termasuk reformasi agraria, penguatan peran pemerintah dalam sektor ekonomi, dan program-program sosial untuk mengurangi kemiskinan.

Namun, pemerintahannya juga kontroversial dan diwarnai oleh ketegangan politik dalam negeri serta kritik dari pihak oposisi.

Hugo Chavez terpilih kembali dalam beberapa pemilihan umum dan menjalani berbagai perubahan konstitusional untuk memperpanjang masa jabatannya.

Chavez meninggalkan warisan yang kompleks dan kontroversial, dan pandangan terhadap kepemimpinannya sangat bervariasi di kalangan masyarakat Venezuela dan dunia internasional.

Bagaimana Kudeta Chavez Bisa Terjadi?

Hugo Chavez tidak memimpin kudeta untuk menumbangkan Presiden Venezuela Carlos Andres Perez.

Sebaliknya, Hugo Chavez terkenal karena memimpin upaya kudeta yang sukses pada tanggal 4 Februari 1992, yang dikenal sebagai "Kudeta Chavez."

Pada saat itu, Hugo Chavez, seorang letnan kolonel dalam angkatan bersenjata Venezuela, bersama dengan sekelompok perwira dan prajurit militer, mencoba untuk menggulingkan pemerintahan yang dianggap korup dan tidak adil di bawah kepemimpinan Presiden Carlos Andres Perez.

Namun, upaya kudeta tersebut gagal, dan Hugo Chavez ditangkap.

kudeta chavezz

Meskipun kudeta pada tahun 1992 tidak berhasil mencapai tujuannya, peristiwa tersebut membawa Chavez ke sorotan politik dan populer di kalangan sebagian besar masyarakat Venezuela.

Hugo Chavez kemudian dihukum penjara, tetapi pada tahun 1994, Presiden Rafael Caldera memberikan amnesti kepada Chavez dan rekan-rekannya, memungkinkan mereka keluar dari penjara.

Hugo Chavez kemudian terlibat dalam politik sipil dan secara demokratis terpilih sebagai Presiden Venezuela pada tahun 1998.

Baca juga: Sejarah 2 Februari: Pemakaman Ratu Inggris Victoria, Jadi Ratu di Usia 18 Tahun dan Memiliki 9 Anak

Ia menjadi tokoh sentral dalam politik Venezuela dan memimpin negara tersebut hingga kematiannya pada tahun 2013.

Mengapa Hugo Chavez Melakukan Kudeta?

Hugo Chavez melakukan kudeta pada tanggal 4 Februari 1992 karena beberapa alasan utama:

1. Ketidakpuasan terhadap Kebijakan Ekonomi dan Sosial

Chavez dan sekelompok perwira militer yang mendukungnya merasa tidak puas dengan kebijakan ekonomi dan sosial yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Carlos Andres Perez.

Kebijakan-kebijakan tersebut, termasuk pemotongan subsidi bahan bakar dan peningkatan harga bahan pokok, menimbulkan ketidakpuasan di kalangan banyak lapisan masyarakat.

2. Korupsi dan Ketidakpuasan Politik

Pada saat itu, banyak elemen masyarakat Venezuela merasa bahwa pemerintahan Perez terlibat dalam korupsi yang merajalela dan bahwa sistem politik yang ada tidak mencerminkan kebutuhan dan aspirasi rakyat.

Ini menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan di antara kelompok-kelompok yang berbeda di Venezuela.

3. Krisis Ekonomi

Venezuela pada awal tahun 1990-an mengalami krisis ekonomi yang serius, termasuk krisis utang dan inflasi yang tinggi.

Ketidakstabilan ekonomi ini memberikan dasar bagi ketidakpuasan dan ketegangan di masyarakat.

Baca juga: Sejarah 1 Februari: Tahun Baru Imlek Menjadi Hari Libur Nasional, Tepat 21 Tahun yang Lalu

4. Ketidaksetujuan terhadap Kebijakan Neoliberal

Chavez dan kelompoknya menentang kebijakan ekonomi neoliberal yang diterapkan oleh pemerintahan Perez, yang meliberalisasi pasar dan mengurangi peran pemerintah dalam ekonomi.

Mereka ingin mengubah arah kebijakan menuju model yang lebih sosialis.

Kudeta Chavez pada tahun 1992, meskipun gagal, memberikan kesempatan bagi Chavez untuk muncul sebagai tokoh politik yang populer dan diakui di Venezuela.

Meskipun awalnya dihukum penjara, Chavez kemudian dibebaskan dan aktif terlibat dalam politik sipil.

Ia kemudian terpilih sebagai Presiden Venezuela dalam pemilihan umum pada tahun 1998.

Apakah Ada Korban Jiwa Selama Kudeta Berlangsung?

Beberapa korban terjadi selama kudeta tersebut, termasuk kematian dan luka-luka.

Namun, jumlah pasti korban dan detailnya dapat bervariasi dalam sumber berita dan laporan historis.

Kebanyakan korban diperkirakan berasal dari pihak militer dan kepolisian yang berusaha untuk menumpas pemberontakan.

demo kudeta

Meskipun kudeta tersebut tidak berhasil dan berakhir dengan penangkapan Hugo Chavez bersama dengan beberapa perwira militer yang terlibat, insiden tersebut tidak luput dari tindakan kekerasan dan pertempuran.

Kudeta Chavez pada tahun 1992 memiliki dampak besar terhadap politik Venezuela dan mendefinisikan perjalanan karier politik Hugo Chavez, yang kemudian terpilih sebagai presiden secara demokratis pada tahun 1998 setelah diampuni oleh Presiden Rafael Caldera.

Insiden ini juga menjadi salah satu episode penting dalam sejarah politik dan perkembangan sosial di Venezuela.

Baca juga: Sejarah 29 Januari: Pertunjukan Perdana Romeo dan Juliet Karya Shakespeare Tahun 1597

Bagaimana Keadaan Hugo Chavez Sekarang?

Hugo Chavez meninggal dunia pada 5 Maret 2013 setelah berjuang melawan kanker.

Ia menderita kanker di area panggulnya dan menjalani beberapa operasi di Kuba dan Venezuela.

Chavez mengalami kondisi kesehatan yang semakin memburuk, dan pada akhirnya, ia meninggal dunia di usia 58 tahun.

Setelah kematian Chavez, Nicolas Maduro, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden, mengambil alih kepemimpinan Venezuela.

kematian hugo

Maduro terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan umum pada April 2013 dan kemudian terus memimpin Venezuela, meskipun pemerintahannya telah dihadapkan pada berbagai tantangan dan kontroversi.

Kematian Hugo Chavez memiliki dampak besar pada politik dan dinamika di Venezuela, serta memicu perubahan-perubahan signifikan dalam arah kebijakan dan peta politik negara tersebut.

Itulah penjelasan tentang sejarah 4 Februari, Hugo Chavez memimpin kudeta menumbangkan Presiden Venezuela Carlos Andres Perez. Semoga bermanfaat. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved