Berita Kutim Terkini

Progres Proyek Multiyear di Kutim Sudah Capai 30 Persen

Salah satu upaya peningkatan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur menggunakan skema program tahun jamak alias multi years contract (MYC)

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
ILUSTRASI - Grounbreaking proyek MYC di Sangatta Utara oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman Oktober 2023 lalu.TRIBUNKALTIM.CO/HO/Pemkab Kutim 

TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA - Salah satu upaya peningkatan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur menggunakan skema program tahun jamak alias multi years contract (MYC).

Proyek MYC di Kutai Timur dimulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 sebesar Rp 1,369 triliunan.

Lalu MYC akan dilanjutkan penggunaan anggaran di tahun 2024 ini hingga APBD perubahan 2024.

"Proses pelaksanaan sudah berjalan semua nih, berprogreslah, tapi ada beberapa yang lelang ulang (kendala)," ungkap Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kutim, Joni Abdi Setia, Minggu (3/2/2024).

Pasalnya, dari 24 proyek MYC di Kutai Timur ada yang masih mengalami proses lelang ulang sebanyak 4 kali yakni pembangunan Jembatan Telen yang menelan APBD 2023 murni Rp42 miliar, APBD Perubahan Rp 6,5 miliar dan APBD 2024 Rp6,5 miliar.

Baca juga: Polres Bontang Ciduk Warga Kutai Timur, 6,47 Gram Sabu Gagal Edar di Muara Badak

Baca juga: Peningkatan Jaringan Internet Menjadi Usulan Camat Batu Ampar Kutai Timur di Musrenbangcam

Tak hanya itu, ada juga proyek pembangunan Pasar Modern Sangatta Selatan juga belum bisa berprogres lantaran ada kendala permasalahan lahan.

Dimana, proyek pembangunan Pasar Modern Sangatta Selatan dianggarkan APBD 2023 sebanyak Rp 12,5 miliar dan APBD 2024 sebanyak Rp 17,5 miliar.

"Namun secara keseluruhan MY sedang berjalan, sekitar 20 sampai 30 persen, kecuali ya itu Jembatan Telen dan Pasar Sangatta Selatan," ujarnya.

Kata dia, proses konstruksi di tahap awal memang agak sulit, lantaran memerlukan pembangunan pondasi, dan lain-lain sehingga waktunya akan lama.

Baca juga: Rantau Pulung Kutai Timur Miliki Potensi UMKM, Produk Browsing Dilirik Luar Negeri

Kendati demikian, saat telah terbangun atau tahap awal sudah dilalui, maka tahap selanjutnya akan mudah dikerjakan dan membutuhkan waktu yang lebih cepat.

"Ini nanti dilanjutkan lagi di tahun 2024 sampai Desember 2024," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved