Tribun Kaltim Hari Ini

BPBD Tarakan Terima 10 Laporan Karhutla, Masyarakat Dihimbau Jangan Membakar Lahan

Total laporan kebakaran hutan dan lahan ditangani BPBD Kota Tarakan selama tahun 2024 sekitar 10 titik.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
(Dokumentasi Istimewa dari Tim Karhutla)
Proses penanganan kebakaran bersama personel karhutla dari PMK dan BPBD Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Total laporan kebakaran hutan dan lahan ditangani BPBD Kota Tarakan selama tahun 2024 sekitar 10 titik.

Namun yang ditangani khusus BPBD sebanyak tujuh titik hingga akhir Januari 2024.

Yonsep, Kepala BPBD Kota Tarakan mengatakan untuk tiga titik tersisa tidak tertangani. Karena sudah dibantu dipadamkan warga. Hanya saja warga melaporkan bahwa terjadi kebakaran lahan dan sudah ditangani.

“Yang ditangani tujuh. Ada yang kejadian dari tanggal 1 Januari 2024 kemarin. Kemudian di Gunung Selatan ada juga ditangani, sampai wilayah ke Pantai Amal,” beber Yonsep.

Baca juga: DPO Terdakwa Kasus Pengangkutan Kepiting Betina Bertelur Diamankan Pihak Kejaksaan Negeri Tarakan

Dia menerangkan bahwa memang rata-rata ada kegiatan masyarakat di lokasi. Dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan membakar lahan sembarangan.

Apalagi lahan dibakar lalu ditinggal begitu saja.

“Di BPBD sudah memiliki grup WA. Kami sebarkan imbauan selama seminggu ini termasuk kewaspadaan kita terhadap cuaca ekstrem karena ini kering. Tarakan rentan terhadap kekeringan. Kami berharap masyarakat kalau bakar, dijaga dan dibuat jarak,” tegasnya.

Dia meminta agar pemilik kebun atau lahan membuat tampungan air ataupun kolam. Sehingga bisa memudahkan petugas mendapatkan sumber air saat terjadi kebakaran.

Dia menyebutkan, jarak lokasi ke TKP kurang lebih 100-200 meter yang ditangani BPBD. Beda dengan yang ditangani UPT KPH Tarakan.

Dia menambahkan pemetaan wilayah rawan saat ini sudah ada dokumen dan berproses untuk diselesaikan sampai legalitas dokumen. Diharapkan cepat selesai dalam waktu dekat.

“Penanganan dan strateginya ada di Penanganan Risiko Kebencanaan atau PRB. Sudah ada kajian risikonya dan strategi kita, termasuk wilayah rawan kebakaran. Kan ada 8 jenis ancaman bencana termasuk gempa bumi,” bebernya.

Yang dilakukan sekarang adalah analisis terlebih dahulu. Masyarakat tidak hanya membakar dan menjaga tapi juga menginformasikan ke BPBD bahwa sedang melakukan pembakaran. Sehingga saat ada kejadian bisa respons cepat ke lokasi. “Kabid, kasi kami sudah respons cepat,” jelasnya.

Yonsep melanjutkan bahwa pihaknya sudah merilis peringatan potensi kemudahan terjadinya kebakaran pada bahan material di atas permukaan tanah untuk wilayah Kota Tarakan.

“Kami imbau masyarakat (untuk) meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan terhadap ancaman kebakaran. Termasuk tidak membakar sampah tanpa pengawasan. Apalagi saat kondisi cuaca terik dan angin kencang serta melarang masyarakata membuka lahan dengan cara membakar untuk menghindari penyebaran api,” pungkasnya.

ANTISIPASI KEBAKARAN HUTAN

1. Dilarang bakar lahan sembarangan

2. Pemilik lahan siapkan tempat penampungan air

3. Masyarakat jangan tinggalkan lahan yang sedang dibakar

4. Hindari bakar lahan saat cuaca kering

(andi pausiah)

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved