Mengenal Kue Keranjang saat Perayaan Imlek, Inilah Makna dan Penjelasannya

TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan dan informasi terkait kue keranjang saat perayaan Imlek, inilah makna dan penjelasannya.

Perayaan Imlek juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek atau dalam bahasa Tionghoa disebut sebagai "Chunjie" adalah salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa.

Perayaan ini merayakan pergantian tahun dalam penanggalan lunar dan dianggap sebagai waktu yang penuh makna, diisi dengan tradisi-tradisi kuno, kegiatan keluarga, dan simbol-simbol keberuntungan.

Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya dalam penanggalan lunar, biasanya antara pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

Baca juga: Long Weekend! Cek Kapan Tanggal Merah di Bulan Februari 2024, Hari Libur Nasional Imlek, Isra Miraj

Baca juga: 11 Rekomendasi Wisata Kalimantan Timur yang Dapat Dikunjungi saat Liburan Imlek

Dalam merayakan Imlek biasanya terdapat beberap makanan khas diantaranya ialah kue keranjang atau nian gao, memiliki makna simbolis yang dalam dalam perayaan Imlek.

Nama "Nian Gao" secara harfiah bermakna "kue yang meningkat" mencerminkan harapan masyarakat Tionghoa akan kemajuan dan keberuntungan dalam tahun yang baru.

Beberapa makna khusus dari Kue Keranjang adalah:

1. Simbol Perlindungan

Kue Keranjang diyakini dapat memberikan perlindungan dari makhluk mitologis "Nian" yang menakutkan.

Konon, mengonsumsi kue ini dapat merayu Nian agar tidak menyerang manusia, menjadikannya simbol perlindungan dari kejahatan dan ketidakberuntungan.

2. Keberlanjutan dan Kemajuan

Bentuk bulat dan tebal Kue Keranjang diartikan sebagai simbol keberlanjutan dan kemajuan.

Ini mencerminkan harapan agar kehidupan setiap tahun menjadi lebih baik, penuh dengan keberuntungan dan kesuksesan.

3. Hubungan dengan Bulan Purnama

Bentuk Kue Keranjang yang mirip dengan bulan purnama melambangkan harapan akan kehidupan yang penuh cahaya dan kecerahan.

Bulan purnama juga memiliki makna spiritual dalam budaya Tionghoa.

4. Tradisi Keluarga

Konsumsi Kue Keranjang selama perayaan Imlek menjadi tradisi keluarga yang penting.

Ini menunjukkan solidaritas dan kebersamaan keluarga, di mana makan bersama menjadi simbol penting dalam merayakan peristiwa bersejarah ini.

5. Simbol Kesejahteraan

Kue Keranjang sering dihubungkan dengan harapan akan kesejahteraan.

Karena kata "Gao" dalam "Nian Gao" juga memiliki arti tinggi atau besar, kue ini dianggap membawa harapan untuk meningkatkan status sosial dan finansial.

Baca juga: Kumpulan Rekomendasi Ide Hadiah yang Dapat Diberikan Kepada Orang Terkasih Saat Imlek

6. Menghormati Leluhur

Kue Keranjang juga sering digunakan sebagai persembahan kepada leluhur, menghormati roh-roh nenek moyang.

Ini merupakan praktik yang diwarisi dari tradisi leluhur yang kuat dalam masyarakat Tionghoa.

Dengan makna-makna ini, Kue Keranjang tidak hanya menjadi sajian lezat tetapi juga menyimpan simbolisme dan nilai-nilai budaya yang kaya dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Selanjutnya mengenai beberapa cerita mitologis menghubungkan kue ini dengan makhluk mitologis bernama "Nian."

Kue Keranjang diciptakan untuk merayu Nian agar tidak menyerang manusia, menjadi simbol perlindungan dan keberuntungan.

Selain itu, bentuk bulat dan tebal Kue Keranjang mirip dengan bulan purnama, yang dalam mitologi Tionghoa melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.

Tradisi mengonsumsi kue ini selama perayaan Imlek menunjukkan pentingnya keluarga berkumpul, sambil menikmati hidangan khas yang melambangkan harapan positif.

Meskipun memiliki akar tradisional, Kue Keranjang mengalami inovasi dalam rasa dan varian, dapat ditemukan sepanjang tahun, dan menjadi bagian integral dari perayaan Imlek yang meriah. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.