Ramadhan 2024
Jadwal Malam 1 Nisfu Syaban 2024, Bacaan Doa, Amalan, dan Hukum Nisfu Syaban
Simak penjelasan terkait jadwal malam 1 Nisfu Syaban 2024, bacaan doa, dan amalan Nisfu Syaban.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan terkait jadwal malam 1 Nisfu Syaban 2024, bacaan doa, dan amalan Nisfu Syaban.
Malam 1 Nisfu Syaban 2024 akan dijumpai umat muslim sebentar lagi, waktu ini ditunggu oleh seluruh orang yang beragama Islam.
Nisfu Sya'ban, juga dikenal sebagai Lailat al-Bara'ah atau Malam Nisfu Syaban, adalah malam ke-15 pada bulan Sya'ban dalam kalender Islam.
Ini merupakan malam di tengah bulan Syaban, yang merupakan bulan ke-delapan dalam kalender Hijriah.
Tahun 2024 ini malam 1 Nisfu Syaban akan jatuh pada tanggal Sabtu, 24 Februari.
Untuk mengetahui informasi dan penjelasan lebih lanjut terkait jadwal malam 1 Nisfu Syaban 2024, bacaan doa, dan amalan Nisfu Syaban, berikut ialah penjelasan singkat yang Tribunkaltim.co kumpulkan.
Baca juga: Penjelasan Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan
1. Doa dan Ibadah
Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan kemurahan.
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah ekstra, seperti shalat malam (tahajjud), membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa.
Ini dianggap sebagai kesempatan untuk memohon ampunan, rahmat, dan berkah dari Allah SWT.

Ketika malam Nisfu Syaban umat Islam bisa melakukan dzikir dengan bacaannya sebagai berikut:
- Bacaan Dzikir
- Astaghfirulloh al Adzim ( 100x )
- Tahmid & Takbir. ( 100 x)
- Sholawat Nabi. ( 100x )
- Kemudian ialah doa malam Nisfu Syaban dengan tulisan latin lengkap artinya
ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WAL IN AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.
FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan.
Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau.
2. Pengampunan dan Kehadiran Malaikat
Dalam tradisi Islam, pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT mengampuni hamba-Nya yang bertobat dan meminta ampunan. Malaikat juga turun ke bumi pada malam ini, dan keputusan-Nya tentang takdir setiap individu diberitahukan kepada mereka.
Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Syaban umat muslim juga dianjurkan meningkatkan amalan dan ibadah kepada Allah SWT.
Baca juga: 15 Tips Agar Kuat Puasa Menyambut Ramadhan 2024
3. Hukum Malam Nisfu Syaban
Meskipun Nisfu Syaban dihormati oleh banyak umat Islam, ada perbedaan pendapat di antara ulama mengenai keabsahan ibadah khusus pada malam ini.
Beberapa ulama berpendapat bahwa terdapat hadis yang lemah atau tidak sah yang meriwayatkan keutamaan malam ini, sementara ulama lainnya menerima Nisfu Syaban sebagai malam yang diberkahi.
Diantaranya ialah penjelasan oleh Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hadits shahih diriwayatkan Abu Musa Al Asyari yang menunjukkan keutamaan malam Nisfu Syaban.
Hadits tersebut berbunyi:
"Sesungguhnya Allah akan mengamati kepada hamba-Nya, di malam pertengahan Syaban, dan mengampuni yang memohon ampunan sekalipun sebanyak bulu domba di suku kalb."
"Keutamaan malam Nisfu Syaban yang disebutkan dalam hadits itu biasa berlaku pula di malam-malam lain sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih lainnya, jadi kalau Anda tidak meminta atau berdoa akan rugi karena itu setiap hari Allah berikan perhatian kepada hamba-Nya," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube GenQurani.
Sehingga Ustadz Adi Hidayat mengingatkan tak terjebak pada hadits palsu atau lemah ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban.
"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Syaban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Kemudian terdapat Hadits palsu yang populer lainnya di bulan Nisfu Syaban.
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا
Artinya: “Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”
Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, hadits itu palsu atau cacat statusnya terletak pada penulis pertamanya yang dinilai para ulama hadits sebagai perawi yang kerap memalsukan hadits.
Sementara itu, amalan di bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW tidak menyebut spesifik, karena para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan.
"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: 15 Quotes Bahasa Inggris Beserta Artinya Menjelang Ramadhan 2024, Bisa Dijadikan Status WA/IG
Penting untuk dicatat bahwa meskipun banyak umat Islam merayakan dan menghormati Nisfu Syaban, pandangan dan praktik mengenai malam ini dapat bervariasi di antara berbagai mazhab dan tradisi dalam Islam.
Beberapa ulama menekankan pentingnya ibadah ekstra pada malam ini, sementara yang lainnya mungkin menganggapnya sebagai malam biasa. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.