Pembunuhan Sekeluarga di PPU
Isi Permintaan Maaf Kakak Kandung Junaedi Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga di Babulu PPU, Videonya Viral
Inilah isi permintaan maaf kakak kandung Junaedi pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu Penajam Paser Utara.
Rumah Junaedi di Babulu Laut PPU Digusur

Penggusuran rumah yang ditinggali Junaedi (17), pelaku pembunuhan di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan hasil kesepakatan berbagai pihak.
Yaitu antara keluarga korban, pihak kepolisian, dan masyarakat setempat.
Penggusuran rumah berbahan kayu itu dilakukan dengan menggunakan satu unit alat berat jenis eksavator pada Sabtu (10/2/2024) menjelang siang.
Ini disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban, Adv. Bayu MM., SHI., S.Pd, menyampaikan kepada TribunKaltim.co melalui sambungan telepon.
Dikatakan, penggusuran tersebut bertujuan untuk menghilangkan memori kelam dan mencegah potensi aksi anarkis dari masyarakat yang merasa kesal.
Sebelum itu terjadi penggusuran, lebih dulu sudah pernah disampaikan juga.
Bayu membeberkan, jadi pada hari Kamis kemarin itu dirinya diminta oleh keluarga korban untuk datang ke kediaman beliau di Babulu.
Pada saat itu, posisi dirinya sedang berada di Penajam. Nah disitu juga berkesempatan bertemu dengan Kapolres Penajam Paser Utara.
"Kemudian Kapolsek, kepala Desa, kemudian masyarakat yang ada di sekitar RT 18 di sekunder 8. Kemudian juga dengan utusan dari Polda," ujar Bayu.
Juga Bongkar Rumah Korban
Dia menambahkan, rencananya usai 40 hari setelah kejadian pembunuhan itu, rumah korban juga akan dihancurkan sebagai bagian dari proses penyelesaian tragedi yang sangat memilukan di Penajam Paser Utara.
Sebelum penggusuran kata dia, pada pertemuan krusial yang diadakan di kediaman keluarga korban pada Kamis lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Rumah Keluarga Junaedi, Pelaku Pembunuhan Sadis di Babulu PPU Kini Rata dengan Tanah
Pihak kepolisian, kepala desa, dan kuasa hukum berhasil mencegah potensi aksi anarkis oleh masyarakat setempat, yang menginginkan main hakim sendiri.
Pada kesempatan tersebut kata dia, mantan kepala desa yang memiliki kedekatan dengan keluarga korban juga turut hadir.
Kuasa hukum menyampaikan permintaan agar keluarga pelaku dievakuasi dari daerah tersebut.
Mengingat trauma yang dirasakan keluarga korban dan kegeraman masyarakat setempat.
"Bahkan masyarakat dari luar juga jengkel," katanya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.