Tribun Kaltim Hari Ini
Pemilu 2024, Pemilu Pertama Setelah jadi IKN Nusantara, Kepala Adat Suku Balik: Tak Ada yang Spesial
Pemilu 2024 adalah pemilu pertama setelah ditetapkan menjadi IKN Nusantara. Kepala Adat Suku Balik sebut tak ada yang spesial
Penulis: Zainul | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, SEPAKU - Hari ini, Rabu (14/2/2024) bersama jutaan warga negara Indonesia lainnya, masyarakat di Sepaku di sekitar IKN Nusantara juga akan menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024.
Namun, Pemilu 2024 adalah pemilihan umum (Pemilu) atau pesta demokrasi pertama setelah ada penetapan sebagai Ibu Kota Negara yang baru, IKN Nusantara.
Sayangnya, bagi masyarakat adat di Sepaku di sekitar kawasan IKN Nusantara, tak ada yang spesial di Pemilu 2024.
Simak selengkapnya kisah yang dituturkan Kepala Adat Suku Balik, Sibukdin dari kecamatan Sepaku di sekitar kawasan inti IKN Nusantara.
Baca juga: Kepala Otorita Dukung Pekerja IKN Nusantara Menyalurkan Hak Suara, Dua TPS Khusus Disiapkan
Baca juga: Begini Suasana Malam di HPK IKN Jelang Pemilu 2024, Pekerja Mengaku Antusias Salurkan Hak Suaranya
Baca juga: Jumlah Pemilih di TPS Khusus Pekerja IKN Kurang dari 300 Orang, Begini Penjelasan KPU PPU
Bagi masyarakat adat di kawasan pusat IKN Nusantara yakni di Kecamatan Sepaku justru merasa tidak ada yang spesial dengan pemilu tahun ini.
Mereka menilai biasa-biasa saja dan kurang lebih sama dengan pemilu tahun -tahun sebelumnya.
"Biasa saja tidak ada spesial, kurang lebih sama saja sih seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Kepala Adat Suku Balik, Sibukdin, Selasa (13/2/2024).
Walau begitu, ia menginginkan Pemilu tahun ini berjalan kondusif dan tetap menjadi Pemilu yang aman.
"Kami ingin Pemilu ini berjalan damai, aman, tidak ada keributan ini itu lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, masyarakat adat yang tinggal di Kelurahan Sepaku atau kawasan pusat IKN terdapat sekitar 70 DPT dan tersebar di beberapa RT.
"Di kelurahan Sepaku sekitar 60-70 DPT, saya kurang tahu di TPS berapa, saya memilih ini di RT 03.
Ada juga di RT 1,2 dan RT berapa itu ada juga orang-orang kita.

Tapi yang paling banyak ini di RT 03," bebernya.
Mengenai arahan politisi tertentu untuk mendukung capres atau caleg siapa, Sibukdin menegaskan, pihaknya tidak ingin ikut-ikutan terlibat dalam urusan politik.
Baca juga: Kisah Warga yang Tersisih Usai Lahannya Diambil Proyek IKN Nusantara, Menikmati? Kami Ini Tersingkir
"Saya ndak ikut -ikutan ngurus begituan, di partai saja saya ndak ikut-ikutan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.