Ramadhan 2024

Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2024 Menjelang Ramadhan

Simak penjelasan dan informasi amalan dan keutamaan malam Nisfu Syaban 2024 menjelang Ramadhan yang jatuh pada 25 Februari 2024.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva
NISFU SYABAN. Simak penjelasan dan informasi amalan dan keutamaan malam Nisfu Syaban 2024 menjelang Ramadhan yang jatuh pada 25 Februari 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak penjelasan dan informasi amalan dan keutamaan malam Nisfu Syaban 2024 menjelang Ramadhan.

Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban merupakan salah satu malam istimewa dalam kalender Hijriah.

Di malam ini, diyakini bahwa Allah SWT membuka 300 pintu rahmat dan ampunan bagi hamba-Nya.

Keistimewaan malam Nisfu Syaban tercantum dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, salah satunya diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:

"Ketika pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT turun ke langit dunia serendah-rendahnya, dan Dia mengampuni dosa seluruh hamba-Nya yang memohon ampunan, kecuali orang yang musyrik dan orang yang bertengkar dengan saudaranya."

Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Simak Penjelasan dan Amalannya

Pada malam istimewa ini, banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan, seperti:

  • Memperbanyak doa dan istighfar.
  • Membaca Al-Qur'an.
  • Melaksanakan shalat sunnah Nisfu Syaban.
  • Bersedekah.
  • Meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
NISFU SYABAN. Simak penjelasan dan informasi amalan dan keutamaan malam Nisfu Syaban 2024 menjelang Ramadhan yang jatuh pada 25 Februari 2024.
NISFU SYABAN. Simak penjelasan dan informasi amalan dan keutamaan malam Nisfu Syaban 2024 menjelang Ramadhan yang jatuh pada 25 Februari 2024. (Canva.com)

Malam Nisfu Syaban menjadi momen tepat untuk introspeksi diri, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT.

Dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, mari kita manfaatkan malam istimewa ini untuk meraih rahmat dan ampunan dari Allah SWT.

Selamjutnya berikut ialah amalan yang dapat dilakukan saat malam Nisfu Syaban yang jatuh pada 4 Februari 2024 sampai malam Minggu, 25 Februari 2024.

1. Shalat Sunnah Muthlak, melaksanakan shalat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadits:

قوله صلى الله عليه وسلم: "الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل" قال الحافظ في الفتح" 479/2: صححه ابن حبان

“Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

Baca juga: Penjelasan Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

2. Shalat Sunnah Tasbih, shalat tasbih adalah shalat yang diajarkan Rasululah SAW kepada pamannya Sayyidina Abbas Ra agar mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Para ulama menyebutkan bahwa yang lebih utama pada malam Nisfu Sya’ban adalah melakukan Shalat Tasbih.

3. Shalat Sunnah Awwabin, shalat ini jumlanya enam rakaat, dikerjakan setelah shalat Maghrib dan sebelum Isya, setiap dua rakaat satu kali salam.

Kemudian pada tiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas sebanyak enam kali.

Baca juga: Doa Mandi Bersih Bagi Pria dan Remaja Agar Kembali Suci, Inilah Tata Cara dan Doa Mandi Bersih Junub

4. Shalat Nisfu Sya'ban atau Shalat Khair

5. Berpuasa, Biasanya dilakukan pada hari ke-15 bulan Sya’ban yang disebut dengan nishfu Sya’ban, selain itu, dalam kitab Majmu’ah Maulid Dhiba’iyah dijelaskan bahwa lafal niat puasa nishfu sya’ban yaitu :

نويت صوم غد يوم نصف شعبان سنة لله تعالى

Artinya :

“Saya niat puasa nisfu sya’ban sunnah karena Allah ta’ala”

Terdapat keutamaan membaca doa pada nishfu sya’ban. Bahwa hendaklah shalat nishfu sya’ban (shalat hajat) dua rakaat setelah maghrib. Lafal niatnya yaitu:

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya:

“Saya sholat sunnat Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Pada rakaat pertama setelah membaca al-fatihah, kemudian membaca surah al-Kafirun.

Pada raka’at kedua, setelah membaca al-fatihah kemudian membaca surah al-ikhlas lalu salam.

Kemudian juga disunnahkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.

Yasin pertama: Mohon dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah (Usia yang sehat jasmani rohani & penuh manfaat, diridhoi Allah swt).

Yasin kedua: Mohon rizki yang banyak karena ibadah kepada Allah.

Yasin ketiga: Mohon Keteguhan Iman, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran sampai akhir hayat (khusnul khotimah). Karena Iman itulah yg menentukan nasib masa depan seseorang.

Baca juga: Penjelasan Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

Kemudian membaca doa:

Artinya: Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Syaban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin

Referensi

- Buku Khazanah Aswaja dan Kitab Majmu’ah Maulid Dhiba’iyah

- Tebu Ireng Online. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved