Ramadhan 2024

Jadwal Malam Nisfu Syaban 2024, Bacaan Dzikir dan Doa, Amalan di Malam Nisfu Syaban Jelang Ramadhan

Jadwal malam Nisfu Syaban 2024, ini bacaan dzikir dan doa serta artinya.

banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi
Suasana jamaah di Masjid Raya Sabilal Muhtadi Banjarmasin, saat melaksanakan ibadah malam Nisfu Syaban beberapa waktu lalu. Jadwal malam Nisfu Syaban 2024, ini bacaan dzikir dan doa serta artinya. 

Sehingga Ustadz Adi Hidayat mengingatkan tak terjebak pada hadits palsu atau lemah ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban.

"Contoh hadits palsu sangat populer yang berbunyi, jika telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban, maka hidupkan malamnya dengan banyak menunaikan sholat, dan siangnya lakukan dengan puasa, maka siapapun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya, ini statusnya palsu," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hadits palsu yang populer lainnya di bulan Sya'ban.

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا

Artinya: “Apabila malam pertengahan bulan Sya’ban, maka hidupkanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, hadits itu palsu atau cacat statusnya terletak pada penulis pertamanya yang dinilai para ulama hadits sebagai perawi yang kerap memalsukan hadits.

Sementara itu, amalan di bulan Sya'ban Nabi Muhammad SAW tidak menyebut spesifik, karena para sahabat Nabi banyak beramal shaleh apapun yang bisa dikerjakan.

"Ada yang sholat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Sya'ban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Di antara sholat malam yang bisa ditunaikan di malam Nisfu Sya'ban disebutkan Ustadz Adi Hidayat yakni sholat Tahajud.

Sehingga bagi umat Islam yang ingin menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan sholat-sholat sunnah disilakan. Begitu pula amalan lainnya baca Alquran, dzikir, dan istighfar boleh dan dianjurkan.

Adapun cara sholat malam, umat muslim bisa melaksanakannya sesuai dengan syarat sah dan ketentuan sholat sunnah pada umumnya. Misalnya berwudhu terlebih dulu, lalu sholat diawali dengan niat tergantung niat sholatnya, jika sholat Tajahud, maka niatkan dalam hati sholat Tahajud, kemudian Takbiratul Ihram dan diakhir salam, terkait jumlah rakaat tergantung keinginan dan keringanan hati dari umat muslim yang melakukannya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.

"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," jelas Adi Hidayat.

Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Sya'ban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadhan, misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, Saat masuk bulan Sya'ban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Banyak sahabat yang heran lanjut Ustadz Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengimbau bagi yang ingin berpuasa di siang Nisfu Sya'ban, maka bisa menunaikan puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan pada pertengahan bulan Hijriyah.

"Sah-sah saja jika ingin berpuasa, namun jangan disandarkan pada hadits-hadits yang bermasalah," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Sya'ban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan, Nabi Muhammad SAW sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal. Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.

"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," kata Ustadz Adi Hidayat.

Yang kedua, menjaga diri agar terhindar dari beramal salah atau melakukan maksiat.

"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," tutup Ustadz Adi Hidayat. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Jadwal Nisfu Sya'ban 2024, Ini Doa dan Dzikir yang Dibaca di Malam Mulia Nisfu Syaban dan Artinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved