Berita Regional Terkini

Bullying Geng Tai yang Seret Anak Vincent Rompies Viral, Pemilik Warung Ibu Gaul Beber Reaksi Alumni

Bullying Geng Tai yang seret anak Vincent Rompies jadi viral. Pemilik Warung Ibu Gaul beber reaksi alumni Binus School Serpong.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
BULLYING - Tempat kejadian perkara (TKP) Geng Tai, Binus Scholl Serpong di Jalan Poncol Karya, Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan. Bullying Geng Tai yang seret anak Vincent Rompies jadi viral. Pemilik Warung Ibu Gaul beber reaksi alumni Binus School Serpong. 

Hermanto mengungkapkan, tempat usaha ibunya ini sudah dijadikan lokasi berkumpul oleh para siswa Binus School Serpong sejak sekolah tersebut dibuka.

Biasanya, para siswa yang jumlahnya berkisar 20 orang ini baru berkumpul di Warung Ibu Gaul selepas bel pulang sekolah, yakni sekitar pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB.

Sepanjang mereka berkumpul, Hermanto Hermawati hanya sekadar membuat pesanan, mengantar ke bawah, lalu kembali lagi ke warung.

Oleh karena itu, keduanya tidak mengetahui adanya perkara perundungan yang melibatkan anak artis tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.cm, Warung Ibu Gaul itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari gerbang Pos 5 Binus School Serpong.

Sebab, jaraknya hanya berkisar 70 meter dari gerbang tersebut.

Warung kelontong yang tembus dengan rumah pribadi ini menjual aneka minuman kemasan, mi instan, dan jajanan ringan.

Fakta kasus bullying Geng Tai

Berikut fakta kasus dugaan perundungan di Binus School Serpong.

Baca juga: Profil/Biodata Arief Suditomo dan Jejak Kariernya, Anaknya Diduga Terlibat Perundungan Geng Tai

1. Korban alami luka bakar dan memar

Dalam narasi yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa siswa yang menjadi anggota baru Geng Tai harus membelikan makanan dan mendapat kekerasan fisik dan verbal.

Galih mengatakan, korban mengalami luka dan sudah divisum.

Meski begitu, pihaknya enggan menjelaskan kronologi, pemeriksaan lokasi, serta keterangan awal korban dan saksi terkait kasus dugaan perundungan di sekolah internasional tersebut.

Menurutnya, penyidik masih mengumpulkan bukti berdasarkan prosedur yang berlaku.

"Korban terluka akibat kekerasan yang dilakukan lebih dari satu orang.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved