Pilpres 2024

Anies Yakin Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024, Meski Kalah Quick Count dan Real Count KPU Tertinggal

Capres Anies Baswedan yakin masuk putaran kedua Pilpres 2024. Meski kalah quick count dan real count KPU tertinggal.

Penulis: Kun | Editor: Rita Noor Shobah
Kolase TribunJakarta/Serambinews
Ilustrasi - Capres Anies Baswedan yakin masuk putaran kedua Pilpres 2024. Meski kalah quick count dan real count KPU tertinggal. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Pilpres 2024 terkini.

Capres Anies Baswedan yakin masuk putaran kedua Pilpres 2024.

Meski Anies Baswedan kalah quick count dan real count KPU tertinggal.

Keyakinan itu diungkapkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambangi Posko Tim Hukum AMIN, Mampang Square, Jalan Mampang Prapatan, Raya Nomor 88, RT.4/RW.6, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Beda Hasil Real Count KPU dan KawalPemilu.org di DKI Jakarta, Prabowo dan Anies Berebut Kemenangan

Baca juga: Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin Kompak Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu, Anies Minta PDIP Inisiasi

Baca juga: Anies Tegaskan 3 Partai Koalisi Perubahan Masih Solid Usai Paloh Bertemu Jokowi, Cek Respon Cak Imin

Kedatangan keduanya untuk menyikapi dinamika Pilpres 2024.

Anies dan Cak Imin meyakini pihaknya akan masuk ke putaran kedua Pemilu 2024.

Turut hadir dalam kegiatan itu Anies Baswedan hingga Ketua Hukum Nasional Timnas AMIN Ari Yusuf.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam konferensi pers di Yusuf Building Law Firm, Mampang Square, Tegal Parang, Jakarta Selatan.

"Insyallah kami akan siap dengan seluruh proses yang berikutnya di mana THN (tim hukum nasional) akan menyiapkan berbagai langkah-langkah hukum untuk memberikan kepastian bahwa pasangan AMIN adalah pasangan yang memiliki kesiapan untuk masuk di putaran kedua," ujar Cak Imin di lokasi, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Kalah Quick Count hingga Tertinggal di Real Count KPU, Anies Masih Yakin Masuk Putaran Kedua Pilpres

Anies menyebut pernyataan Cak Imin, ia menyebut pelanggaran yang ditemukan pihaknya mayoritas dilakukan sebelum pemungutan suara.

Dia menyebut THN sudah memiliki bukti untuk dipertangungjawabkan kemudian.

"Kami bersyukur tim hukum ini sampai dengan daerah itu complete di seluruh provinsi, mengumpulkan semua data dan kami tidak akan menyampaikan informasi yang sekedar menimbulkan kontroversi. Tapi, kami ingin menyampaikan kepada semua dari temuan sementara kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS tapi problem terbesar ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra TPS," ujar Anies.

Anies mengatakan ada banyak kegiatan yang memengaruhi aktivitas di tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya hal itu akan menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia.

"Kegiatan-kegiatan yang membuat aktivitas TPS itu dipengaruhi dan tidak mencerminkan aspirasi rakyat yang semula ada. Ini temuan yang paling mendasar pra TPS, pra TPS ini banyak aktivitasnya nanti detail akan ada ini yang sangat mengkhawatirkan jadi kualitas dari hasil pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat. Di dalam temuan kami, sebagian bukan aspirasi rakyat," kata Anies.

Baca juga: Apa Hak Angket dan Hak Interpelasi DPR? Disebut Anies dan Ganjar-Mahfud terkait Kecurangan Pemilu

Dia menyebut masih ada aspirasi rakyat yang dipaksakan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved