Tribun Kaltim Hari Ini

Kemarau Tetap Tanam Padi, 89 Titik Air Dibangun untuk Mengairi Ribuan Ha Lahan Pertanian di Kukar

Kemarau tetap tanam padi, 89 Titik Air melalui program TMAB dibangun untuk mengairi ribuan Ha lahan pertanian di Kukar.

Editor: Doan Pardede
Tribun Kaltim
Head Line Tribun Kaltim 21 FEBRUARI 2024. Kemarau tetap tanam padi, 89 Titik Air melalui program TMAB dibangun untuk mengairi ribuan Ha lahan pertanian di Kukar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Cepat sekali langkah kaki Sutarno, melewati pematang sawah yang dikelilingi hamparan padi nan hijau.

Kepala Desa Sumber Sari itu segera berhimpun dengan ratusan warga begitu ia tiba di tenda putih untuk menyambut kedatangan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Sebentar lagi, Program TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) di Kabupaten Kutai Kartanegara segera berlanjut.

Selasa (20/2/2024), Sutarno tak mau ketinggalan barang sedetik pun acara tersebut.

Baca juga: KSAD Maruli Tak Tinggal Diam, Respon Mahfud MD yang Sebut Aparat Main Tambang Ilegal, Sekarang Tidak

Program TMAB sangat berarti bagi desanya yang bernama Sumber Sari.

Desa ini berdiri tak jauh dari perbukitan bernama Bukit Biru di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.

Program TMAB yang akan berjalan di desanya ini dipercaya akan mengenyahkan pelbagai masalah termasuk meningkatkan produksi pertanian.

Kepada TribunKaltim, Sutarno menguraikan pelbagai masalah tersebut.

Pertama, sawah-sawah di Desa Sumber Sari hanya mengandalkan air hujan sejak puluhan tahun lalu.

Padahal, sawah di desa tersebut amat luas bak gelaran permadani hijau raksasa.

Areal sawah di Desa Sumber Sari luasnya 319 hektare.

Sutarno menyebut, 90 persen dari 519 penduduk Desa Sumber Sari merupakan petani. Selain padi, warga juga membudidayakan ikan air tawar.

"Dengan titik air yang akan dibangun ini, kami bisa menanam walaupun kemarau apalagi iklim cuaca sudah tidak menentu. Kemungkinan gagal panen juga kecil,” tutur Sutarno.

Head Line Tribun Kaltim 21 FEBRUARI 2024. Kemarau tetap tanam padi, 89 Titik Air melalui program TMAB dibangun untuk mengairi ribuan Ha lahan pertanian di Kukar.
Head Line Tribun Kaltim 21 FEBRUARI 2024. Kemarau tetap tanam padi, 89 Titik Air melalui program TMAB dibangun untuk mengairi ribuan Ha lahan pertanian di Kukar. (Tribun Kaltim)

Para petani pun tidak lagi bergantung ‘kemurahan dari langit' dan diproyeksi dapat menanam tiga kali setahun.

“Sebelum ada pembangunan titik air dibangun, (menanam) dua kali setahun juga sudah bagus," terangnya.

Kebergantungan petani kepada air hujan pun akhirnya akan lenyap setelah program TMAB datang.

Hal tersebut dibuktikan dengan kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang membawa euforia bagi warga desa.

Jenderal Maruli datang untuk melakukan Kick Off pembangunan 89 titik air di Kutai Kartanegara.

Puluhan titik air tersebut akan mengairi 1.636,2 hektare lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Senyum Maruli saat membuka kran pipa irigasi pun, seolah mewakili perasaan lega warga desa.

"Saya senang berada di sini, karena saya makan nasi dari kelompok tani, dari hasil mereka di sawah," kata Maruli di atas mimbar.

"Sebab itu, TNI-AD berkomitmen untuk terus mengadakan air bersih untuk masyarakat. Setelah berjalan 3 tahun, TNI-AD telah membuat hampir 2.000 titik air bersih. Semua dapat terlaksana karena bantuan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun swasta,” sambungnya.

Sementara itu, Dandim 0906/KKR Letkol Inf Jeffry Satria, menjabarkan sejumlah permasalahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ia mengungkapan, 20.488 hektare lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara masih menggunakan sistem pertanian tadah hujan.

Baca juga: Safari Subuh di Maluhu, Bupati Kukar Serahkan Bantuan Rumah Ibadah

Apabila musim kemarau pada Juni-November maka lahan pertanian tersebut mengalami kekeringan.

Jika musim kemarau, air Sungai Mahakam pun menjadi payau karena air laut masuk ke sungai.

Pengairan sumur bor pun dipercaya dapat meningkatkan produktivitas.

Yang mulanya hanya dua kali musim tanam menjadi 3 kali masa tanam.

"Karena hampir di seluruh wilayah Indonesia situasinya hampir sama, kesulitan air bersih masih terjadi terutama pada saat musim kemarau. Makanya, tahun ini kita fokus untuk
pengairan sawah," jelasnya.

Oleh sebab itu, Kodim 0906/KKR membuat terobosan pertanian dengan 89 titik air yang tersebar di 5 kecamatan.

Di antaranya, kawasan I berada di Kecamatan Muara Kaman dengan 16 titik pengairan yang akan mengairi 150 hektare dan berdampak pada 14 kelompok tani.

Kawasan II berada di Kecamatan Sebulu dengan 13 titik pengairan yang akan mengairi 345 hektare dan berdampak pada 12 kelompok tani.

Kawasan III berada di Kecamatan Tenggarong Seberang dengan 14 titik pengairan yang akan mengairi 496 hektare dan berdampak pada 14 kelompok tani.

Kemudian, kawasan IV berada di Kecamatan Tenggarong dengan 11 titik pengairan yang akan mengairi 193,2 hektare dan berdampak pada 5 kelompok tani.

Terakhir ialah kawasan V, berada di Kecamatan Loa Kulu dengan 35 titik pengairan yang akan mengairi 452 hektare dan berdampak pada 21 kelompok tani.

"TNI bukan hanya berfungsi menjaga pertahanan negara, tetapi juga mempertahankan pangan dan menjaga ketersediaan air bersih," kata Letkol Jeffry Satria.

Dan itu berarti, TNI ikut mempertahankan masa depan di tanah Kutai Kartanegara.

Ribuan Hektare Sawah Ditanami Sawit

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, saat menyambangi Kutai Kartanegara, Selasa (20/2/2024).

Ia bersyukur, karena Jenderal Maruli menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kecamatan Loa Kulu dan menyapa para petani di wilayah tersebut.

"Mudah-mudahan kedatangan Kasad beserta rombongan membangkitkan semangat kita untuk membangun ketahanan pangan di Kalimantan Timur," ungkapnya.

Akmal Malik menjelaskan di Kalimantan Timur ada sejumlah masalah pertanian.

Seperti di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, terdapat kurang lebih 8.000 hektare sawah yang tidak dapat ditanami karena tidak ada air.

Akibatnya masyarakat justru menanam sawit.

"Kalau ini dibiarkan, maka lahan-lahan pangan produktif akan habis," ujarnya.

Menurut Akmal Malik, pembangunan 89 titik air di Kutai Kartanenegara merupakan langkah dari kelanjutan Pemprov Kaltim yang akan mrmbangun sejumlah titik air di lokasi lain.

"Kita akan melakukan di 200 titik dengan dukungan para kepala daerah. Bupati Paser, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur yang ada lahan produktifnya," tuturnya.

Di perubahan anggaran 2024, Akmal menjelaskan Pemprov Kaltim akan fokus pada kegiatan ketahanan pangan.

Baca juga: Tradisi Adat Uman Jenai Digelar, Bupati Kukar Apresiasi Budaya Leluhur yang Terus Dilestarikan

"Dengan kehadiran jajaran TNI membangun sumur-sumur air telah memotivasi pemerintah daerah untuk juga melakukannya," jelasnya.

Di Kaltim diakuinya terdapat daerah-daerah potensial pangan, seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Timur, dan Mahakam Ulu.

TNI MANUNGGAL AIR BERSIH

* Mulai dibangun 89 titik air di Kukar

* Akan mengairi 1.636,2 hektare lahan pertanian

* 89 titik air tersebar di 5 kecamatan

> Kawasan I - Kecamatan Muara Kaman: 16 titik, mengairi 150 hektare

> Kawasan II - Kecamatan Sebulu: 13 titik, mengairi 345 hektare

> Kawasan III - Kecamatan Tenggarong Seberang: 14 titik, mengairi 496 hektare

> Kawasan IV - Kecamatan Tenggarong: 11 titik, mengairi 193,2 hektare

> Kawasan V - Kecamatan Loa Kulu: 35 titik, mengairi 452 hektare

MASALAH PERTANIAN DI KUKAR

* 20.488 hektare lahan menggunakan sistem pertanian tadah hujan

* Musim kemarau Juni-November mengalami kekeringan

* Musim kemarau air Sungai Mahakam pun menjadi payau

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved