Berita Pemkab Kutai Kartanegara

Peringatan Isra Mikraj, Bupati Kukar: Jadikan Dorongan untuk Meningkatkan Iman dan Takwa

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar peringatan Isra Mikraj di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, Minggu (19/2/24) malam.

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO PROKOM
Peringatan Isra Mikraj di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, Minggu (19/2/24) malam. 

TRIBUNKALTIM.CO. TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Pengurus Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Minggu (19/2/24) malam.

Kegiatan tersebut menghadirkan penceramah Al Habib Muhammad bin Muhdar Al Atthos.

Hadir pada acara itu, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda),  Sekretaris Daerah Kukar H Sunggono, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten dan Para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah,

Kepala Perangkat Daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kukar, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Wanita dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan lainnya. Juga hadir para Camat, Para Lurah dan Kepala Desa. Juga Takmir Masjid, Langgar dan Mushola serta Pengurus Majelis Taklim serta Muslimin dan Muslimat Tenggarong dan sekitarnya.

Baca juga: Pemkab Kukar Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD Tahun 2025

Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya yang dibacakan Sekda H Sunggono berterima kasih kepada masyarakat dan semua pihak atas terselenggaranya pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif yang berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Lebih lanjut dikatakan, momen peringatan Isra Mikraj ini tentunya harus dijadikan dorongan dan penyemangat bagi diri pribadi setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Rangkaian Peringatan Isra Miraj, secara substansi yaitu peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW mulai dari Masjidil Haram, ke Masjidil Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha yang dilakukan hanya dalam waktu satu malam.

Dalam peristiwa Isro dan Miraj inilah Nabi Muhammad SAW mendapatkan Perintah Sholat 5 (lima) kali dalam sehari semalam, yaitu sebuah perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad tanpa perantara malaikat jibril.

Makna pentingnya adalah ibadah shalat merupakan ibadah yang paling utama yang harus ditunaikan oleh setiap umat Islam, bagi yang meninggalkannya mendapatkan dosa.

"Berangkat dari disiplin menjalankan ibadah sholat inilah, maka akan melahirkan masyarakat yang memiliki kesalehan di tengah masyarakat," ujarnya.

Baca juga: 15.883 Petugas KPPS Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Kukar Siapkan Rp390 Juta

Masyarakat yang soleh akan melahirkan lingkungan yang sholeh pula.

Dalam konteks ini, Isra Miraj harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan Nabi Muhammad SAW agar dijadikan penyemangat untuk membangun nilai-nilai agamis agar tercipta masyarakat yang madani yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.

Meneladani kehidupan Rasulullah dalam berbagai bidang kehidupan, teladan Rasulullah masih relevan untuk diterapkan.

Sebagai ilustrasi, Rasulullah mengajarkan untuk selalu bersikap adil, keadilan ini patut diwujudkan dalam menjalankan kehidupan.

Dengan menerapkan nilai-nilai keadilan, semua belajar untuk dapat hidup toleran dengan sesama, ikhlas meringankan beban sesama, dan berjuang untuk mendapatkan hak dan perlakuan yang adil bagi sesama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved