Tribun Kaltim Hari Ini
Luas Lahan Padi Menurun 674,49 Hektare, Pemkab Bulungan Siapkan Perda Perlindungan Pangan
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Bulungan, Andik Wahyunarto mengatakan tahun 2023, Bulungan mengalami penurunan luas lahan padi
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
Selain itu, adanya informasi terkait terkendala pada kapal pengangkut beras dari Sulawesi ke Tanjung Selor. Dia juga mengatakan bahwa DKUMMPP tidak dapat secara penuh ikut andil dalam mengendalikan harga beras yang terus meroket di pasaran Tanjung Selor.
"Informasi dari beberapa pedagang, stok dari Sulawesi dan Jawa terbatas dan juga terkendala ada dua kapal yang tidak bisa masuk ke Tanjung Selor karena faktor cuaca," kata Untung kepada Tribun, Selasa (20/2). Dia menyebutkan bahwa adanya kemarau panjang dan El Nino yang sempat melanda Indonesia juga menjadi salah satu faktor para perani gagal panen.
Kendati demikian, stok beras premium yang masuk masih dapat mencukupi kebutuhan warga di Tanjung Selor.
“Namun kami terus berupaya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan harga-harga agar tidak terlalu mengalami kenaikan. Kami dari perdagangan sebenarnya, sepanjang stok ada tidak masalah," katanya.
Karena dalam hal ini, masyarakat di Bulungan rata-rata memilih untuk mengonsumsi beras jenis premium. Tidak banyak yang bersedia beralih ke beras Bulog. Padahal untuk beras di Bulog masih sangat mencukupi.
"Masyarakat disini masih tidak terbiasa mengonsumsi beras Bulog. Mereka lebih memilih untuk membayar mahal agar tetap makan dengan beras premium," ungkapnya.
Sejauh ini, DKUMMPP telah melakukan koordinasi bersama Bulog terkait harga pangan dan juga persediaan di perum Bulog Bulungan. Hingga saat ini harga pangan di Bulog seperti beras, daging ayam dan lainya masih cukup stabil.
"Kami baru meminta laporan dari bulog terkait persediaan. Untuk saat ini ada sekitar 650 ton beras dan 3.500 ton sedang dalam perjalanan menuju kemari," bebernya.
Untuk stok tersebut akan cukup hingga tahun 2025. Sejauh ini, Untung dapat memastikan bahwa kenaikan harga beras murni disebabkan karena adanya stok yang berkurang akibat dampak kemarau di beberapa daerah pengekspor beras seperi Sulawesi dan Jawa. "Kalau untuk penimbunan beras, saya pastikan tidak ada," pungkasnya. (desi kartika)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
harga beras
Dinas Pertanian Bulungan
Harga beras naik
Pemkab Bulungan
Perda Perlindungan Pangan
Kalimantan Utara
Kaltim Andalkan Investor Imbas Dana TKD Dipangkas, Pemprov Atur Strategi Peningkatan Investasi |
![]() |
---|
Sabu 1 Kg Diselipkan dalam Baju, Residivis Narkoba Dibekuk Saat Tiba di Bandara SAMS Balikpapan |
![]() |
---|
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie Sjamsoeddin, Hadi Tjahjanto, dan Tito Karnavian jadi Sorotan |
![]() |
---|
Donna Faroek Terjerat Suap Tambang, KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Terkait Pemberian IUP |
![]() |
---|
BEM UI Minta Purbaya Dicopot, Baru Sehari Menjabat Menkeu Didemo Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.