Ramadhan 2024

Niat Puasa Ayyamul Bidh, Apakah Bisa Digabung dengan Puasa Nisfu Syaban saat 25 Februari 2024?

Ini niat puasa Ayyamul Bidh, lengkap penjelasan apakah bisa digabung dengan puasa Nisfu Syaban saat 25 Februari 2024 nanti?

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Anneke Puteri
Canva/TribunKaltim.co
PUASA AYYAMUL BIDH. Niat puasa Ayyamul Bidh dan hukumnya jika digabung dengan puasa Nisfu Syaban 25 Februari 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini niat puasa Ayyamul Bidh, lengkap penjelasan apakah bisa digabung dengan puasa Nisfu Syaban saat 25 Februari 2024 nanti?

Menjelang Ramadhan, umat muslim punya banyak kesempatan untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya agar mendapat berkah dari Allah swt. 

Pada bulan ke-8 1445 Hijriah ini, ada ibadah sunnah yang diutamakan yaitu melakukukan puasa Ayyamul Bidh serta puasa Nisfu Syaban.

Jadwal puasa Ayyamul Bidh adalah tanggal 13, 14, 15 Syaban 1445 Hijriah atau hari Jumat sampai Minggu tanggal 23, 24, dan 25 Februari 2024.

Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2024? Simak Jadwal dan Keutamaannya

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Menjelang Ramadhan 2024 Beserta Keutamaannya

PUASA AYYAMUL BIDH. Ini bacaan niatnya serta niat puasa Nisfu Syaban.
PUASA AYYAMUL BIDH. Ini bacaan niatnya serta niat puasa Nisfu Syaban. (Instagram@alraziqbook)

Sedangkan, jadwal puasa Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 syaban 1445 Hijriah atau hari Minggu, 25 Februari 2024.

Puasa Ayyamul Bidh harus dikerjakan selama tiga hari berturut-turut.

Ini bacaan niat puasa Nisfu Syaban dan puasa Ayyamul Bidh:

نويت صوم غد ايام البيض وَعَنْ صَوْمَ شهر شعبان سنة لله تعالى

Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamul Bidh wa 'an shauma syahri sya'ban sunnatan Lillaahi Ta'ala.

Artinya: Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih (Ayyamul Bidh) dan puasa Bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala.

Melihat jadwal, ternyata jadwal puasa Ayyamul Bidh juga ada yang berbarengan dengan puasa Nisfu Syaban, yaitu tanggal 25 Februari 2024.

Lalu, apakah boleh puasa Nisfu Syaban digabung dengan puasa Ayyamul Bidh?

Jawabannya adalah boleh. Hal yang mirip dengan hal ini adalah pernyataan dari Al-Allamah as-Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi rahimulla.

"Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab—seperti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin atau Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawal, sehingga penekanan untuk menjaganya menjadi bertambah kuat.

Jika meniatkan (puasa) langsung (untuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapat dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturahmi. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah).”

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved