Sejarah

Sejarah 23 Februari: Hari Internasional Memerangi Bullying, Berikut Cara Mencegahnya di Sekolah

Tanggal 23 Februari 2024 jatuh pada hari Jumat. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
kompas
Hari Internasional Memerangi Bullying - Ilustrasi. Inilah informasi terkait sejarah 23 Februari yang diperingati sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying, serta cara mencegah perundungan di sekolah. (22/2/24) 

TRIBUNKALTIM.CO - Tanggal 23 Februari 2024 jatuh pada hari Jumat. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying.

Tanggal 23 Februari diperingati sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying atau yang dikenal International Stand Up to Bullying Day. 

Tidak dipungkiri bahwa bullying merupakan tindakan tidak terpuji yang masih banyak terjadi terutama di lingkungan pendidikan. 

Dengan adanya peringatan ini diharapkan setidaknya bisa menjadi pengingat agar siapa saja tidak melakukan tindakan bullying, serta meningkatkan kesadaran akan dampak negatif bullying terhadap kesejahteraan mental dan emosional individu, terutama anak-anak dan remaja.

Baca juga: 9 Cara Menghindari Bullying atau Perundungan dan Hal yang Harus Dilakukan Ketika Menyaksikannya

Inilah informasi terkait sejarah 23 Februari sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying. Simak ulasannya berikut ini. 

Sejarah Hari Internasional Memerangi Bullying

lihat fotoIlustrasi. Perundungan di sekolah.
Ilustrasi. Perundungan di sekolah.

Peringatan internasional ini ada akibat kejadian ulah dua siswa kelas 12 di Nova Scotia, Kanada, bernama Travis Price dan David Shepherd.

Mereka melihat adanya bullying yang dituju kepada siswa yang salah memakai kemeja merah muda.

Mereka berdua akhirnya membela seorang siswa diganggu karena mengenakan kemeja merah muda dengan membeli 50 kemeja merah muda di toko diskon dan mengirim email kepada teman-teman sekelasnya meminta mereka untuk mengenakan kemeja merah muda keesokan harinya. 

Tindakan ini kemudian mendapat perhatian di Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.

Pada tahun berikutnya, Hari Penegakan Internasional terhadap Penindasan telah menjadi viral di banyak negara di dunia.

Organisasi-organisasi seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO juga mulai memperhatikan masalah bullying dan mendukung kampanye kesadaran yang bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku terkait dengan bullying.

Hari Internasional Memerangi Bullying mulai dirayakan pada tanggal-tanggal tertentu di berbagai negara dan wilayah.

Upaya untuk memerangi bullying telah mendapatkan pengakuan secara global, dengan diadakannya konferensi internasional, penyelenggaraan acara kampanye, dan penerbitan panduan dan pedoman oleh organisasi internasional.

Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil semakin meningkat untuk mengatasi masalah bullying melalui program-program pencegahan, dukungan psikososial, dan pendidikan tentang kesejahteraan mental.

Baca juga: Sejarah 22 Februari: Hari Kucing di Jepang, Perayaan Kecintaan Terhadap Hewan Peliharaan

Banyak inisiatif diluncurkan untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam mengenali, melaporkan, dan mencegah bullying, serta memberikan dukungan kepada korban dan pelaku.

Melalui langkah-langkah ini, Hari Internasional Memerangi Bullying menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran, advokasi, dan tindakan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua individu.

Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah?

lihat fotobullying
Ilustrasi. 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying di sekolah, diantaranya:

1. Kampanye Kesadaran
Mengadakan kampanye kesadaran tentang bullying untuk mengedukasi siswa, guru, dan staf sekolah tentang dampak negatifnya dan pentingnya mencegahnya.

Baca juga: Sejarah 21 Februari: Hari Peduli Sampah Nasional, Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

2. Kebijakan Anti-Bullying
Menerapkan kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas di sekolah, yang mencakup definisi bullying, prosedur pelaporan, dan sanksi untuk pelaku.

3. Pendidikan Karakter
Membangun program pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai seperti empati, pengertian, keberanian, dan tanggung jawab, sehingga siswa dapat mengembangkan sikap yang menghormati dan peduli terhadap orang lain.

4. Pengawasan dan Pengawasan
Menjaga pengawasan yang ketat di area-area sekolah tempat bullying sering terjadi, seperti koridor, kantin, dan area permainan.

Guru dan staf sekolah harus aktif dalam memantau interaksi antara siswa dan bertindak cepat untuk mencegah atau menghentikan situasi bullying.

5. Pelatihan Staf Sekolah
Memberikan pelatihan kepada staf sekolah tentang cara mengidentifikasi tanda-tanda bullying, menangani kasus bullying, dan memberikan dukungan kepada korban dan pelaku.

Baca juga: Sejarah 12 Februari: Hari Pelukan, Inilah 6 Alasan Manusia Butuh Berpelukan Setiap Hari

6. Membangun Keterlibatan Siswa
Melibatkan siswa dalam upaya pencegahan bullying dengan membentuk kelompok-kelompok seperti klub anti-bullying atau panel pembicara siswa yang berfokus pada mendorong hubungan yang sehat dan mengatasi masalah sosial di sekolah.

7. Dukungan Terhadap Korban
Memberikan dukungan psikososial dan konseling kepada korban bullying untuk membantu mereka mengatasi dampak negatif yang mungkin mereka alami.

8. Keterlibatan Orang Tua
Melibatkan orang tua dalam upaya pencegahan bullying dengan mengadakan pertemuan, workshop, atau sirkulasi informasi tentang cara mendeteksi dan mengatasi bullying di rumah dan di sekolah.

9. Pengembangan Keterampilan Sosial
Mengadakan program pelatihan atau kegiatan ekstrakurikuler yang memperkuat keterampilan sosial siswa, termasuk cara berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik dengan damai, dan membangun hubungan yang sehat.

10. Evaluasi dan Pemantauan
Terus melakukan evaluasi terhadap efektivitas program pencegahan bullying yang telah diimplementasikan, serta melakukan pemantauan terhadap kasus-kasus yang mungkin timbul dan melakukan intervensi yang sesuai.

Itulah informasi terkait sejarah 23 Februari yang diperingati sebagai Hari Internasional Memerangi Bullying, serta cara mencegah perundungan di sekolah. Semoga bermanfaat. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved