Berita Samarinda Terkini
Pedagang Warung Makan di Samarinda Keluhkan Harga Beras Naik, Pemerintah Harus Perhatikan Rakyat
Hampir sepekan lonjakan harga beras di pasaran melonjak setidaknya 8 persen dari harga eceran tertinggi (HET) di awal tahun 2024
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kondisi harga pasar komoditi beras di berbagai daerah di Kalimantan Timur sedang meroket.
Hampir sepekan lonjakan harga beras di pasaran melonjak setidaknya 8 persen dari harga eceran tertinggi (HET) di awal tahun 2024.
Satu di antaranya hal ini diungkapkan oleh pedagang Pasar Baqa Samarinda, Atik (40), menjelaskan kenaikan beras berkisar antara Rp5000 hingga Rp7000.
Per kilogramnya, biasanya beras premium seharga Rp12.500 kini menjadi Rp19.000 karena pasokan dari distributor juga tak banyak.
Baca juga: Harga Eceran Tertinggi Beras Medium dan Premium di Kalimantan versi Badan Pangan Nasional
"Naik harganya Pak, ya kalau kita juga ecerannya juga berubah, sudah dari distributornya kan," ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (22/2/2024).
Sementara salah satu pembeli bernama, Rukayyah (34) mengeluhkan harga beras yang naik.
Ia tak tahu apa sebab dari kenaikan harga bahan pokok ini.

Sehari-harinya, ia berjualan warung makan yang banyak membeli beras untuk dijual kembali.
Dengan kenaikan ini, otomatis harga jualannya juga ikut naik.
"Ya mau tidak mau naik juga jualan nasi campur saya. Kalau kami sih ingin beras murah, semoga pemerintah memperhatikan ini juga," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) UMKM Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih mengungkapkan terkait naiknya harga beras di pasaran.
Berdasarkan hasil pemantauan pihaknya, ia menegaskan bahwa stok beras di distributor dan pasar sangat mencukupi.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pemilik Warung Makan di Tenggarong Kukar Terpaksa Kurangi Porsi
"Terkait harga ini disebabkan karena produksi beras dalam negeri belum masuk panen raya dan bahkan kemarin akibat dampak El Nino produksi beras mengalami penurunan," terangnya.
Terkait upaya, Heni mengungkapkan bakal melakukan koordinasi dengan Pemkab/Pemkot se-Kaltim untuk melakukan operasi pasar beras kerjasama dengan Bulog.
Selain itu, juga pihaknya akan menginisiasi pembentukan toko penyeimbang yang akan diresmikan sekitar tanggal Februari 2024 ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.