Berita Nasional Terkini

Ketua DPP PDIP Pertanyakan Motif Jokowi Jadikan AHY Menteri ATR/BPN, Pembelaan Demokrat

Ketua DPP PDIP pertanyakan motif Jokowi jadikan AHY menteri ATR/BPN. Pembelaan Demokrat terkait kemampuan AHY

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
AHY JADI MENTERI - Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono usai memimpin pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Ketua DPP PDIP pertanyakan motif Jokowi jadikan AHY menteri ATR/BPN. Pembelaan Demokrat terkait kemampuan AHY 

TRIBUNKALTIM.CO - Pelantikan Agus Harimurti Yudoyono atau AHY menjadi Menteri ATR/BPN masih terus menjadi sorotan.

PDIP menuding motif  Jokowi menjadikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN di akhir masa jabatan Presiden.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menuding ada nuansa-nuansa gelap dibalik penunjukkan AHY sebagai Menteri ATR/BPN di akhir masa jabatan Jokowi, namun kemudian Demokrat memberi pembelaan.

Diketahui, Jokowi menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat, AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN).

Baca juga: Demokrat Tak Sabar Lihat Moeldoko Satu Sidang Kabinet dengan AHY, Andi Malarangeng: Sweet Revenge

Baca juga: Sebelum Jadi Menteri Jokowi, Daftar Kritik AHY dari Food Estate, UU Ciptaker hingga IKN Nusantara

Baca juga: AHY Jadi Menteri, Buku Merah SBY yang Soroti Cawe-cawe Presiden Jokowi Jadi Viral, Respons Demokrat

Rabu (21/2/2024) AHY menjadi Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang kini menempati posisi Menko Polhukam yang ditinggalkan Mahfud MD. 

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hanya menjabat selama delapan bulan sisa masa bakti Jokowi.

Tudingan Djarot Saiful Hidayat terkait motif Jokowi memilih AHY sebagai Menteri ATR/BPN ini disampaikan saat berada satu forum dengan Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, di program Kompas Pagi, Kompas TV, hari ini, Kamis (22/2/2024).

Menurut Djarot, AHY ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan latar belakangnya yang seorang militer.

Terlebih, Kementerian ATR sangatlah teknis. Dibutuhkan pemahaman spesifik untuk mengerti persoalan pertanahan.

"Inilah sebetulnya saya melihat motifnya Pak Jokowi itu seperti apa."

"Apa tidak ada kementerian lain yang lebih cocok dan lebih sesuai dengan passionnya Mas AHY," kata Djarot.

Tak hanya waktu yang singkat, permasalahan di bidang pertanahan juga terkenal dengan mafia dan sengketanya.

AHY JADI MENTERI - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang resmi dilantik sebagai Menteri ATR/BPN hari ini, Rabu (21/2/2024). Presiden Joko Widodo lantik AHY jadi menteri. Pengamat sebut sinyal Jokowi tak lagi dibayangi Megawati dan peringatan bagi PDIP, Nasdem, PKB dan PPP.
AHY JADI MENTERI - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang resmi dilantik sebagai Menteri ATR/BPN hari ini, Rabu (21/2/2024). Ketua DPP PDIP pertanyakan motif Jokowi jadikan AHY menteri ATR/BPN. Pembelaan Demokrat terkait kemampuan AHY. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Karena kalau Kementerian ATR itu arus menguasai tata ruang ya, dan persoalan banyak sekali di situ, ada mafia tanah, itu menyangkut masalah histori tanah, masalah sengketa pertanahan ada di situ," ujarnya.

Djarot khawatir ada niat jahat di balik penunjukkan AHY.

Baca juga: Terjawab Sudah Mengapa Moeldoko Tak Hadiri Pelantikan AHY, Kepala KSP Minta yang Cari Dirinya Tenang

Eks Bupati Blitar dan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku paham betul dengan kondisi akhir masa jabatan sebuah pemerintahan.

Menurutnya, banyak titipan kepada pemerintah pada waktu-waktu jelang lengser.

"Yang saya khawatirkan adalah ada nuansa-nuansa gelap, niat-niat jahat, atau di masa akhir jabatan banyak sekali titipan-titipan."

"Makanya saya cuma pesan, hati-hati, jangan sampai ada titipan-titipan yang tidak sesuai aturan kemudian dieksekusi yang menimbulkan persoalan hukum di masa yang akan datang."

"Ini pengalaman di akhir masa jabatan itu sangat-sangat rawan.pungkasnya," pungkasnya.

Pembelaan Demokrat

Herzaky pun berterima kasih mendengar peringatan dari Djarot yang partainya sudah sembilan tahun bersama pemerintahan Jokowi.

"Kami sangat senang sekali Pak Djarot bisa memberikan beberpa masukan-masukan.

Karena beliau bagaimanapun kan lebih berpengalaman dalam konteks sembilan tahun terakhir ini," kata Herzaky pada kesempatan sama.

Namun, Herzaky menyebut AHY sosok yang cepat belajar.

Baca juga: Lantik AHY Jadi Menteri, Jokowi tak Lagi Dibayangi Megawati, Peringatan bagi PDIP, Nasdem, PKB

Kendati berada di kementerian yang amat teknis, AHY, menurutnya, memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa mengatur para ahli untuk menjalankan program-programnya.

"Betul ini kementerian yang teknis, tapi walau bagaimanapun yang dilihat kemampuan leadership dan manajerialnya, memahami banyak hal perangkat teknis.

Ya beliau juga menyampaikan para dirjen, para deputi jauh lebih memahami, tetapi di sini yang diperlukan adalah compliment, leadership dan manajerial," jelasnya.

Jokowi Sebut AHY Mampu

Usai melantik, Jokowi sempat mengutarakan kepercayaannya kepada AHY karena latar pendidikannya yang mentereng.

"Jadi, pertama ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN, Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Kita tahu, beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama."

"Beliau juga alumni Akademi Militer, Akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster University."

"Saya kira, saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen. Saya kira beliau akan sang at siap," jelas Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta (2012-2014) itu pun menyebutkan tugas yang diberikannya kepada AHY.

"Yang berkaitan dengan sertifikat elektronik didorong lebih masif. Yang kedua target untuk HGU carbon trading, berkaitan dengan PP, itu banyak yang ingin masuk," ujar Jokowi.

Baca juga: Dulu AHY - Moeldoko Berkonflik soal Kepengurusan Demokrat, Kini Bersama di Kabinet, Jokowi Piawai?

"Yang ketiga, yang berkaitan dengan target 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk PTSL, itu bisa kita selesaikan," lanjutnya.

Janji AHY

Menjabat menteri dengan urusan spesifik pertanahan, AHY langsung mengutarakan komitmennya.

"Kita punya tujuan untuk menghadirkan kepastian hukum soal tata ruang, lokasi dan tanah untuk pembangunan infratruktur sehingga memberikan keyakinan dan keamanan bagi investor," ucap AHY di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (21/2/2024), dikutip dari Tribunnews.

AHY menyatakan masuknya investasi akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyadari masa kerjanya di Kabinet Indonesia Maju tidak panjang hanya tinggal 8 bulan.

Namun dengan komitmen yang tinggi, AHY berjanji akan bekerja semaksimal mungkin.

"Saya meyakinkan 8 bulan bisa dijalankan dengan daya upaya yang saya miliki, seperti sertifikat elektronik, tumpang tindih tanah, termasuk permainan mafia tanah," imbuhnya.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu juga bakal melakukan percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 120 juta bidang tanah.

"Beliau (Hadi Tjahjanto) menyampaikan, Wakil Menteri dan jajaran pejabat teras ATR/ BPN ini juga siap untuk bekerja sama semuanya karena ada target-target pencapaian, termasuk sebagaimana kita bisa menuntaskan target 120 juta bidang PTSL," ujarnya.

Diketahui Hadi Tjahjanto yang sebelumnya menjabat Menteri ATR/BPN, mendapatkan tugas baru yakni menjadi Menkopolhukam RI menggantikan Mahfud MD yang menyatakan mundur karena maju kontestasi Wakil Presiden 2024.

Hadi dilantik Jokowi bersamaan dengan AHY.

Baca juga: Langkah Politik Jokowi Gaet Demokrat Masuk Kabinet, Counter Upaya Hak Angket, AHY: Harus Move On

(*/tribun-medan.com) 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PDIP Curiga Jokowi Punya Niat Jahat Jadikan AHY Menteri Sebelum Lengser: Ada Nuansa-nuansa Gelap.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved