Berita Nasional Terkini

Demokrat Tak Sabar Lihat Moeldoko Satu Sidang Kabinet dengan AHY, Andi Malarangeng: Sweet Revenge

Partai Demokrat tak sabar lihat Moeldoko satu sidang kabinet dengan AHY, Andi Malarangeng: Sweet revenge

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko (kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan). Partai Demokrat tak sabar lihat Moeldoko satu sidang kabinet dengan AHY, Andi Malarangeng: Sweet revenge 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah sengketa Partai Demokrat beberapa waktu lalu bersemi kembali.

Penyebabnya adalah masuknya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ke dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Diketahui, Jokowi melantik AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

Yang menarik, AHY akan berada satu koalisi dengan Moeldoko yang lebih dulu di kabinet Jokowi sebagai Kepala Staf Kantor Presiden.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng mengatakan, partainya yang kini resmi bergabung dengan pemerintah sudah menunggu momen sidang kabinet Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Demokrat Heran Parpol di Pemerintahan Jokowi Suarakan Hak Angket, Andi Mallarangeng: Tak Masuk Akal

Pasalnya, pada sidang kabinet itu akan ada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang sebelumnya sempat berkonflik dengan Partai Demokrat.

Menurut dia, tindakan Moeldoko yang sebelumnya ingin mengambil alih kepengurusan Partai Demokrat tidak bisa dilupakan.

"Oh iya, tidak bisa dilupakan. Justru saya mau lihat.

Apa itu namanya, sweet revenge.

Semuanya sudah menunggu sidang kabinet pertama," ujar Andi dalam wawancara khusus GASPOL sebagaimana dilansir siaran YouTube Kompas.com pada Sabtu (24/2/2024).

"Justru kita akan senang sekali melihat bagaimana wajahnya (Pak Moeldoko) dalam sidang kabinet itu.

Karena tadinya mau dongkel kita, mau dongkel AHY, sebagai ketua umum yang sah, bikin kongres luar biasa (KLB) abal-abal.

Menuntut kita sampai tiga tahun, hampir tiga tahun kita dituntut ke pengadilan karena dia merasa sebagai ketum demokrat," jelas dia.

Padahal, Moeldoko sebelumnya tak pernah menjadi kader maupun anggota dari partai berlambang bintang mercy itu.

Selama proses sengketa kepengurusan melawan Moeldoko, Partai Demokrat menang 21 kali di pengadilan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved