Ibu Kota Negara

OIKN Sebut Penduduk Tak Dibatasi IKN Nusantara, Ibu Kota Baru di Kaltim Bakal Sepadat DKI Jakarta?

OIKN sebut penduduk tak dibatasi di IKN Nusantara. Benarkah Ibu Kota Negara bakal sepadat DKI Jakarta.

kompas
Ilustrasi penampakan IKN Nusantara (23/1/24) - OIKN sebut penduduk tak dibatasi di IKN Nusantara. Benarkah Ibu Kota Negara bakal sepadat DKI Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

OIKN sebut penduduk tak dibatasi di IKN Nusantara.

Benarkah Ibu Kota Negara bakal sepadat DKI Jakarta.

Seperti kota-kota lain pada umumnya, Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur tak akan membatasi jumlah penduduknya, hal ini ditegaskan Otorita IKN Nusantara.

Sebelumnya, beredar kabar penduduk IKN hanya akan dibatasi menjadi 2 juta orang.

Baca juga: Restoran Kampung Kecil Bakal Buka di Kawasan IKN Nusantara, Opening Sebelum 17 Agustus 2024

Baca juga: Resmi! Terjawab Kapan Hari Raya Galungan 2024, Cek juga Daftar Hari Libur Lokal di Bali 2024

Baca juga: Penduduk IKN Nusantara Tak Dibatasi 2 Juta Orang, Kekumuhan Seperti di Jakarta Sudah Diantisipasi

Padahal, angka tersebut merupakan angka proyeksi jumlah penduduk di IKN pada 2045.

Chief of Economist OIKN Fauziah Zen mengatakan, perkiraan jumlah penduduk IKN sebanyak 2 juta orang itu juga berasal dari berbagai kalangan.

Baik Aparatur Sipil Negara (ASN) serta aparatur hukum dan keamanan beserta keluarganya sekitar 400.000 orang.

Kemudian sisanya berasal dari penduduk daerah lain yang bermigrasi ke IKN baik untuk urusan pekerjaan, pendidikan, maupun bisnis serta penduduk lokal.

"Jadi kalau dibilang IKN akan jadi kota eksklusif, saya rasa enggak ya.

Kayak sekarang Jakarta kan terbuka, siapa aja bisa berkunjung.

Main ke teman, urus urusan dengan pemerintahan, wisata, sekolah, dan sebagainya," ujarnya Jumat (23/2/2024).

OIKN juga tidak akan membatasi penduduk dari wilayah lainnya untuk menetap di IKN.

Itu artinya, ekosistem penduduk di IKN akan beragam dari lapisan, latar belakang, asal daerah, hingga pekerjaan.

"Apakah setiap orang bisa menetap? Kalau ada kepentingan, ya bisa saja menetap.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved