Pilpres 2024
Program Makan Siang Gratis Antar Prabowo-Gibran Menang 58 Persen, Zainal Airifn Mochtar: Apa Iya?
Program Makan Siang Gratis antar Prabowo-Gibran menang 58 persen, Zainal Airifn Mochtar: Apa iya?
TRIBUNKALTIM.CO - Program Makan Siang Gratis yang jadi andalan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming disorot.
Diketahui, Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 jika berkaca dengan hasil quick count berbagai lembaga survei.
Meski demikian, belum diketahui apakah kemenangan Prabowo-Gibran itu karena program makan siang gratis atau tidak.
Pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar tidak yakin perolehan quick count 58 persen Prabowo-Gibran karena janji makan siang gratis.
Adapun hal itu dikatakan Zainal dalam diskusi daring bertajuk Kondisi Demokrasi Hari Ini, Jumat (23/2/2024).
Baca juga: Terjawab Siapa Ambar Dwi Klaudiyah, Ini Profil/Biodata Paspamres yang Dijodohkan dengan Mayor Teddy
"Jadi angka 58 persen tapi sampai sekarang kita belum pernah ada research kenapa angka itu bisa tercapai.
Betulkah orang Indonesia itu 'bisa dibodohi' memilih yang namanya makan siang gratis.
Janji untuk bagi-bagi susu. Apakah benar orang Indonesia seperti itu, saya tidak yakin," kata Zainal.
Zainal menilai hal itu dikarenakan belum ada riset terkait hal tersebut.
"Apakah orang Indonesia itu benar senang dengan Pak Prabowo, belum tentu juga.
Belum ada penelitiannya. Jadi kita belum tahu angka 58 persen itu terdiri dari potret janji politik lebih laku.
Apakah potret itu terjadi karena Prabowo lebih baik dari yang lain. Kita tidak tahu hal itu," tegas.
Meski begitu dikatakan Zainal ada satu hal yang belum dibantah terkait bantuan sosial atau bansos.
"Tapi ada satu faktanya yang sudah pernah terlihat dan itu tidak ada yang membantah sampai sekarang. Ya itu bansos.
Pengerahan dana bantuan itu sudah terlihat. Apakah itu memberi pengaruh, kita tidak tahu tapi itu ada," jelasnya.
Diketahui sejumlah lembaga survei telah menyelesaikan hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dengan data masuk 100 persen, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dengan perolehan suara di atas 50 persen.
Dalam survei Litbang Kompas misalnya.
Pasangan Anies-Muhaimin: 25,23 persen, Prabowo-Gibran: 58,47 persen, Ganjar-Mahfud MD: 16,30 persen.
Baca juga: Bukan Bansos, Ini Penyebab Meroketnya Suara Prabowo-Gibran hingga 58 Persen Menurut Litbang Kompas
Semangat Oposisi Bangkit
Sebelumnya, Zainal Arifin Mochtar mengungkapkan bahwa kini semangat oposisi dari berbagai kalangan mulai akademisi hingga partai politik bangkit kembali.
"Saya mau bilang bahwa apa sebenarnya paling menarik yang terjadi di demokrasi kita.
Dan bagaimana cara Jokowi memperlakukan demokrasi kita," kata Zainal.
"Menurut saya yang paling menarik itu adalah. Bangkitnya kembali semangat oposisi.
Jadi sedikit banyak Pak Jokowi berhasil sebenarnya," lanjutnya.
Menurut Zainal saat ini Presiden Jokowi telah berhasil menghidupkan kembali oposisi.
Yang sebelumnya dimatikan selama 9 tahun 4 bulan.
"Sekarang naik kembali kemauan untuk menjalankan oposisi.
Sekarang hidup kembali partai oposisi. Bahwa apakah oposisi akan menguat dan demokrasi akan jadi baik, saya belum tahu," sambungnya.
Tapi paling tidak per hari ini, kata Zainal kiranya oposisi mulai bangkit kembali.
"Kita menyaksikan kembali misalnya guru besar berani menyampaikan sesuatu secara berkelompok.
100 Universitas itu luar biasa menurut saya. Termasuk aksi mahasiswa kembali menguat.
Kritik dari kelompok masyarakat sipil kembali naik," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa demokrasi akan berjalan baik apabila oposisinya hidup.
"Kalau oposisinya tidak hidup saya kira demokrasi tidak bisa bertahan," tegasnya.
Baca juga: Sosok Pengantin Pria di Sukabumi yang Beri Mahar Rp 5,5 M, Ada Karangan Bunga dari Jokowi saat Nikah
Survei Terbaru
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mendapati fenomena split ticket voting, di mana pilihan pemilih pada Pilpres 2024 dan Pileg 2024 tidak sejalan dengan tatanan koalisi partai politik pengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Hal ini merupakan salah satu hasil temuan dalam survei pascapemilu (post-election survey) yang dilakukan LSI pada 19-21 Februari 2024.
"Kalau dilihat di sini, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) itu 50 persen memilih Anies, tapi ada sekitar 47 persen mendukung 02," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, pada Minggu (24/2/2024) secara daring.
PKB diketahui merupakan salah satu partai pengusung poros perubahan dengan Anies Baswedan sebagai capresnya bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
47 Persen Pemilih PKB dan 53 Persen Nasdem Coblos 02
Cawapres yang diusung koalisi ini, Muhaimin Iskandar, bahkan merupakan Ketua Umum PKB.
Nasib PKB juga berbeda pada pilpres dan pileg. Pada Pilpres 2024, menurut hasil hitung cepat sejumlah lembaga, Anies-Muhaimin diprediksi kalah satu putaran karena hanya meraup 24-26 persen suara, dibandingkan Prabowo-Gibran yang diperkirakan mendapatkan 57-59 persen suara.
Namun, dalam Pileg 2024, PKB optimistis jumlah perolehan kursi mereka di Senayan meningkat signifikan.
Di Jawa Timur, PKB bahkan diperkirakan menggusur dominasi PDI-P.
Djayadi mengatakan, split ticket voting pun terjadi pada Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres sejak 2022.
Survei LSI memperlihatkan hanya 42,6 persen pemilih Nasdem mencoblos Anies-Muhaimin.
Sementara 53 persen lebih justru melabuhkan pilihan kepada Prabowo-Gibran. Partai Ummat yang juga mendukung Anies-Muhaimin lebih parah.
Hanya lima persen responden LSI yang memilih Partai Ummat mencoblos Anies-Muhaimin.
Sedangkan 94,5 persen lainnya mendukung Prabowo-Gibran.
Baca juga: Terjawab Mengapa Jokowi Punya Peran Besar di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tak Hanya Susun Kabinet
Konsistensi hanya terlihat pada PKS.
Pemilih partai ini yang juga mencoblos Anies-Muhaimin tembus 86,4 persen.
Situasi di Koalisi Perubahan cukup kontras dengan situasi di Koalisi Indonesia Maju. Partai-partai politik pengusung Prabowo-Gibran cenderung solid.
Pemilih Partai Gerindra yang mencoblos Prabowo-Gibran tembus 92,4 persen, Golkar 68,8 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 79,2 persen, Demokrat 72,1 persen, serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 64,4 persen, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 100 persen.
Pada koalisi pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, split ticket voting juga terjadi. Terdapat 34,8 persen pemilih PDI-P dan 74,4 persen pemilih Perindo mencoblos Prabowo-Gibran.
Sementara itu, pemilih Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mencoblos Ganjar-Mahfud masing-masing hanya 29,4 dan 42,3 persen.
LSI menyebutkan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ponsel.
Jumlahnya sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Baca juga: Viral Pria di Bangka Mirip Gibran Rakabuming Raka, Inilah Profil/Biodata Farid Kembaran Anak Jokowi
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.211 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
LSI mengklaim bahwa wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Cuma 'Jualan' Makan Siang Gratis, Zainal Arifin Ragukan Hasil Quick Qount 58 Persen Prabowo-Gibran
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.