Berita Kutim Terkini

Harga Beras di Kutai Timur Melonjak, Stok Jenis Medium Aman hingga Pasca Idul Fitri

Harga beras di Kutai Timur melonjak, stok jenis medium aman hingga pasca Idul Fitri.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nurila Firdaus
Disperindag Kutai Timur saat sidak di Pasar Induk Sangatta Utara, Jumat (1/3/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Harga beras di Kabupaten Kutai Timur melonjak naik.

Di pasaran, beras kini dibanderol antara Rp 17.500 hingga Rp 18.000 per kilogram.

Lonjakan harga beras ini tentu mendapat perhatian serius dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur.

Utamanya terkait stok bahan pangan, mengingat bulan Ramadan tinggal menghitung hari.

"Kesediaan cukup hingga bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024. Stok ini sudah kami koordinaaikan dengan agen yang ada di Kutim," ungkap Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra melalui Jabfung Pengawas Perdagangan, Achmad Doni Evriady, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Monitoring Harga Sembako Jelang Ramadan, Disperindag Kutim Sidak di Pasar Induk Sangatta

Dalam pantauan Disperindag Kutim, 5 agen beras di Kutai Timur yang berpusat di Sangatta masih mendapatkan pasokan yang cukup.

Misalnya untuk Agen Beras CSP, Buana Mekar dan Pulau Mas menyediakan stok hingga dua bulan mendatang atau hingga Hari Raya Idul Fitri 2024 usai, terhitung dari Februari 2024.

Namun, stok yang diinfokan aman tersebut merupakan beras jenis medium.

Sedangkan untuk stok beras jenis premium di Kutai Timur mulai berkurang.

Hal itu terjadi lantaran para pedagang tidak berani menyetok premium yang harganya terus melambung sehingga hanya menyetok beras medium.

"Takutnya kalau mereka (pedagang) menyetok premium sekarang lalu tiba-tiba bulan ini atau bulan depan turun harganya, mereka (pedagang) akan rugi, makanya mereka (pedagang) menyetok yang medium," jelasnya.

Baca juga: Bupati Kutai Timur Tepati Janji Hadiri Pelantikan PWI Kutim

Adapun harganya beras premium di pasaran rata-rata Rp 17.500 per kilogram, sedangkan beras medium Rp 16.000 per kilogram.

"Harga sebelumnya hampir 50 persen, kenaikannya, sekarang ini mau tidak mau memang mereka (pedagang) menyetok medium sehingga pembeli beralih ke medium," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved