Sejarah
Sejarah 2 Maret: Hari Penghargaan Karyawan serta 3 Alasan untuk Merayakannya
Berikut informasi terkait sejarah 3 Maret yaitu Hari Penghargaan Karyawan serta 3 alasan untuk merayakannya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Meskipun insiden ini tragis, peristiwa tersebut menjadi titik tolak untuk pengakuan Hari Buruh di banyak negara di seluruh dunia.
2. Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, terjadi perubahan hukum yang mengatur hak-hak pekerja.
Contohnya adalah Undang-Undang Fair Labor Standards Act (FLSA) yang diberlakukan di Amerika Serikat pada tahun 1938, yang mengatur upah minimum, jam kerja maksimum, dan pembayaran lembur.
3. Seiring dengan perkembangan gerakan buruh dan perubahan sosial, banyak negara kemudian mengakui Hari Karyawan sebagai penghargaan terhadap kontribusi pekerja dalam pembangunan negara dan ekonomi.
Tujuan peringatan Hari Karyawan adalah untuk menghargai dan mengakui peran penting para pekerja dalam mewujudkan kemajuan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Sejarah 26 Februari: Pengeboman World Trade Center di New York City, Tepat 31 Tahun yang Lalu
3 Alasan untuk Merayakan Hari Penghargaan Karyawan
Kita tahu bahwa karyawan adalah aset terbesar perusahaan.
Ketika karyawan merasa perusahaan mereka peduli dengan kesejahteraan mereka, mereka 38 persen lebih terlibat dan 18 persen lebih mungkin untuk bekerja lebih keras.
Singkatnya, ketika atasan atau manajer mengungkapkan rasa syukur, mengucapkan terima kasih, dan benar-benar menunjukkan penghargaan melalui perayaan dan dorongan, kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan akan meningkat.
Berikut ini beberapa alasan untuk merayakan hari penghargaan karyawan, diantaranya:
1. Sedikit pengakuan dapat membuat perbedaan besar
Penghargaan karyawan tidak berlaku untuk semua orang.
Uang mungkin dapat memotivasi karyawan yang berprestasi, sementara jamuan makan bersama tim untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik dapat memotivasi karyawan lain.
Namun kenyataannya, sebagian besar karyawan perlu mengetahui bahwa upaya mereka diakui dan dihargai dengan cara tertentu untuk mendorong kinerja yang tinggi.
Faktanya, menurut sebuah analisis dari Gallup, lebih dari 80 persen karyawan yang diikutsertakan dalam analisis tersebut mengatakan bahwa pengakuan memotivasi kinerja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.