Berita Paser Terkini
Suguhkan Pemandangan yang Eksotis, Pantai Plasma Senipah Berpotensi Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Suguhkan pemandangan yang eksotis, Pantai Plasma Senipah berpotensi jadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Paser.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kabupaten Paser memiliki banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata.
Dengan hadirnya wisata buatan, tak hanya menambah destinasi liburan, namun juga sisi akan membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Salah satu yang dapat dikembangkan adalah Pantai Plasma di Desa Senipah, Kecamatan Tanjung Harapan.
Pantai tersebut menjadi tempat tujuan wisata masyarakat setempat, khususnya saat akhir pekan.
Baca juga: Sekda Penajam Paser Utara Tohar Serahkan SK ke 301 PPPK Formasi 2023
Hanya saja untuk Pantai Plasma itu masih perlu dilakukan pengembangan oleh pemerintah daerah.
Termasuk penamaan akan wisata bahari itu yang hingga kini belum memiliki nama yang pasti.
"Orang Desa Senipah menyebutnya Pantai Plasma saja, karena belum ada penamaan khusus," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Andi Jalaluddin, Jumat (1/3/2024).
Disebutkan, Pantai Plasma cukup panjang atau hingga batas Desa Tanjung Aru yang pengembangannya sejatinya telah direncanakan pada tahun 2019.
Hanya saja, pembahasan lanjutan terhenti dikarenakan terjadi refocusing anggaran imbas Covid-19.
"Itu kami coba mau kembangkan, namun pada 2020 anggaran terpotong pandemi Covid-19. Sehingga tertunda lagi, ke depannya tetap mau dikembangkan namun menyesuaikan anggaran," sebutnya.
Ia optimis jika pengembangan dilakukan akan membantu perekonomian masyarakat, utamanya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Desa Senipah.
Apalagi, pantai itu merupakan bagian dari laut lepas Selat Makassar yang memiliki butiran pasir putih dan asri yang dapat memanjakan mata dengan memandang keeksotisan air laut nan biru.
Kemudian pada sisi lainnya, pengunjung tidak akan merasa kepanasan lantaran banyak tanaman mangrove di area pantai.
"Selain tempat rekreasi, juga dapat membantu perekonomian warga karena dapat berjualan makanan atau minuman. Saat ini Pantai Plasma belum ada pengelola khusus, kalau aksesnya atau jalan ke pantai tak terlalu jauh dari pemukiman warga," ungkapnya.
Baca juga: Tahun ini, RSUD Panglima Sebaya Paser akan Tambah Fasilitas Tempat Tidur di Ruang Rawat Inap
Selain Desa Senipah, Desa Tanjung Aru juga memiliki destinasi pantai yang indah, namun kondisinya saat ini belum memiliki nama khusus.
Masyarakat kerap mengunjungi kala cuaca sedang panas untuk sekedar bersantai dibawah rerimbunan mangrove.
"Kami biasa sebutnya Pantai Tower, kalau akhir pekan atau sore hari banyak anak muda yang ngumpul-ngumpul di pantai," sebut salah satu warga Desa Tanjung Aru, Isma.
Jarak Desa Tanjung Aru maupun Senipah jika dari Ibu Kota Kabupaten Paser, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, mencapai 66 kilometer melalui jalur darat dan 55 kilometer melalui jalur laut.
Secara geografis wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Selat Makassar, jaraknya Kepulauan Balabalagan, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang diklaim lebih dekat.
Untuk ke Desa Tanjung Aru maupun Senipah harus lebih dulu melintasi Desa Lori dengan waktu tempuh 1 jam lebih dari Kecamatan Tanah Grogot.
Setibanya di Lori, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi laut.
Warga setempat biasa menyebut moda transportasi itu sebagai taksi laut, sejenis kapal motor atau kapal penumpang berkapasitas sedang, beroperasi untuk melayani penyeberangan jarak jauh antar pulau.
Selain itu, juga ada moda transportasi Bala-bala sebuah perahu kecil memiliki mesin dan hanya bisa melayani penumpang maksimal 5 orang untuk sekali jalan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.