Berita Nasional Terkini

Tanggapi Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar, Jusuf Kalla Tegaskan soal Aturan jadi Ketua atau Pengurus

Jusuf Kalla tanggapi isu Jokowi bakal gabung Golkar, JK: Semua bisa gabung tapi kalau jadi ketua ada aturannya.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Syaiful Syafar
KOMPAS.com/Antonius Aditya Mahendra
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dalam wawancara khusus bersama Gaspol! Kompas.com. Jusuf Kalla tanggapi isu Jokowi bakal gabung Golkar, JK: Semua bisa gabung tapi kalau jadi ketua ada aturannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jusuf Kalla tanggapi isu Jokowi bakal gabung Golkar, JK: Semua bisa gabung tapi kalau jadi ketua ada aturannya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo diisukan akan gabung dengan Partai Golkar.

Beredarnya isu ini, Jusuf Kalla pun menanggapinya saat ditanya wartawan.

Politikus Senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) merespons soal isu gabungnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar.

Baca juga: Reaksi Golkar Dengar Kabar Megawati dan Jusuf Kalla Segera Bertemu di Tengah Isu Hak Angket Pemilu

Baca juga: Megawati dan Jusuf Kalla akan Bertemu, Adian Napitupulu Pastikan PDIP Solid Gulirkan Hak Angket DPR

Baca juga: Komentari Film Dirty Vote, Anies-Cak Imin dan Jusuf Kalla Dilaporkan ke Bawaslu

Kata JK, sejatinya partai berlogo pohon beringin itu selalu terbuka untuk siapapun bergabung.

Termasuk untuk Jokowi masuk menjadi anggota partai.

"Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat bergabung saja boleh apa yang tidak boleh," kata JK saat ditemui usai acara Pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Meski siapapun bisa bergabung dengan Golkar, namun kata JK, untuk menjadi pengurus atau bahkan menjadi ketua umum partau harus ada mekanisme yang ditempuh.

Kata dia, salah satunya yakni memilki lama waktu bergabung minimal 5 tahun.

Atas hal itu, JK memberikan isyarat kalau jikapun nantinya Jokowi bergabung, yang bersangkutan tidak bisa langsung menempati kursi pimpinan Partai Golkar.

"Tapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya pengurus," tukas dia.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat ditemui awak media usai acara Pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke-8 di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat ditemui awak media usai acara Pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke-8 di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Airlangga sebut Golkar dan Jokowi Saling Nyaman

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons soal penampilan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan dasi kuning saat hendak kunjungan kerja ke Jepang.

Pemakaian dasi kuning oleh Jokowi ini dikaitkan dengan kedekatannya bersama Partai Golkar.

Bahkan, Jokowi juga mengaku nyaman dengan partai berlogo pohon beringin itu.

Menyikapi itu, Airlangga menyatakan, bentuk nyamannya Jokowi itu makin menegaskan kalau Partai Golkar terbuka dengan siapapun termasuk Jokowi.

Baca juga: Rencana Jusuf Kalla Kerjai Anies Saat Kampanye Terakhir di JIS Gagal, Ternyata Kita Korban Juga

"Ya kalau dari berangkat pakai dasi kuning, pulang, nyaman, nah tentu kita terbuka dengan pak Jokowi untuk ikut," kata Airlangga kepada awak media saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/12/2023).

Bahkan kata dia, Golkar dengan Jokowi memang sudah lama menjalin kedekatan dalam segi politik.

Dimana, Golkar merupakan partai pendukung Jokowi saat Pilpres 2019 dan sudah masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi sejak 2014 atau di periode pertama.

"Jadi partai Golkar pun sudah konkrit memberi dukungan total kepada pak presiden Jokowi sampai 2024," beber dia.

Hanya saja saat disinggung soal adanya sinyal gabung Jokowi ke Golkar, Airlangga enggan berbicara lebih jauh.

Baca juga: Singgung Masa Lalu, Surya Paloh Ungkap Alasan Jusuf Kalla Turun Gunung Ikut Kampanye Anies Baswedan

Dirinya hanya menegaskan, Jokowi merupakan bapak bangsa yang dimiliki seluruh elemen masyarakat dan organisasi di Indonesia, termasuk Golkar.

Oleh karenanya, menurut Airlangga, tidak salah jika Jokowi juga merupakan bagian dari Golkar.

"Beliau ini kan milik semua jadi salah satu pemiliknya Partai Golkar, jadi kalau kita katakan beliau milik bangsa, tetapi Golkar sebagai anak bangsa, merasa memiliki bapaknya itu tidak ada yang salah. Apalagi beliau mengatakan beliau nyaman," tukas Airlangga. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar, JK: Bergabung Saja Boleh tapi Kalau Jadi Ketua Ada Aturan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved