Berita Nasional Terkini
Membandingkan Program Makan Siang Gratis Prabowo dengan India dan Jepang, Anggaran Serta Dampaknya
India dan Jepang menjadi negara yang menerapkan program makan siang gratis, jauh sebelum Prabowo Subianto mencetuskan ide tersebut sebagai janjinya.
Program pemberian makanan di sekolah-sekolah India tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga keturunannya.
Dikutip dari Kompas.id, Minggu (7/1/2024), data nasional dari 1993 hingga 2016 menunjukkan dampak program mid-day meal ke ratusan ibu serta anak-anaknya.
Indikator utama yang dicek adalah skor tinggi-umur atau height-for-age z-score (HAZ). Semakin tinggi HAZ menandakan pertumbuhan yang lebih baik.
Hasilnya, skor tinggi-umur anak-anak yang lahir dari ibu penerima program makan siang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari ibu yang dulu tidak ikut program ini.
Program makan tengah hari terpantau berkontribusi terhadap 13-32 persen peningkatan HAZ di India dari 2006 hingga 2016.
Oleh karenanya, skema makan siang ini tidak hanya bermanfaat bagi yang menerima makan siang, tetapi juga anak mereka di kemudian hari atau disebut manfaat intergenerasional.
Selain itu, mid-day meal scheme juga memberikan perbaikan signifikan terhadap tingkat stunting dan melek huruf di India.
Baca juga: Jokowi Bantah Bahas Program Makan Siang Gratis, Cuma Minta Program Presiden Terpilih Masuk APBN 2025
Jepang
Program makan siang di sekolah sudah dirintis di Jepang sejak tahun 1889.
Tidak seperti anak-anak sekolah di negara lain yang membawa bekal mandiri dari rumah, murid di Jepang mendapatkan menu makan siang dari sekolah.
Dilansir dari laman Universitas Darma Persada, program ini tercatat pertama dilakukan di Prefektur Yamagata untuk anak-anak keluarga kurang mampu yang duduk di bangku sekolah dasar.
Melihat manfaatnya, pemerintah kemudian memberlakukan School Lunch Program Act, aturan program makan siang pelajar pada 1954.
Jepang memiliki konsep teori pendidikan makanan bernama shokuiku, yang dicanangkan pada 2005.
Pada 2008, dalam pembaharuan School Lunch Program Act, pemerintah secara resmi menetapkan kegiatan kyushoku, yang merupakan bentuk pengaplikasian shokuiku saat jam makan siang.
Tujuan utama kegiatan tersebut adalah mengembangkan kesehatan badan dan pikiran, serta mengaplikasikan ilmu makanan yang sudah diberikan terperinci oleh guru di kelas.
Baca juga: Program Makan Siang Gratis Bakal Masuk APBN, Bank Dunia Beri Sorotan, Singgung Pagu Defisit Fiskal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.