Pemilu 2024

Romahurmuziy Beber Operasi Khusus Memenangkan PSI, Ada 2 Cara untuk Meloloskan ke Parlemen

Meroketnya suara PSI di Pemilu 2024, mengundang reaksi berbagai pihak, salah satunya Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy.

DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy. Ia membeber dua modus untuk meloloskan PSI ke parlemen. 

Ujang mengatakan, sejumlah politisi seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mengutarakan kecurigaannya terhadap anomali kenaikan suara PSI.

Baca juga: Hasil Final Hitung Cepat Litbang Kompas, Hanya 8 Partai Lolos ke Senayan, Bagaimana Nasib PSI?

“Karena sesama politisi paham, tidak mungkin langsung simsalabim suara itu, tidak mungkin langsung melonjak,” kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/3/2024).

Adapun politisi yang mengungkapkan kecurigaannya adalah politikus PDI-P Deddy Yevry Sitorus dan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy.

Di antara kecurigaan itu meliputi operasi untuk melimpahkan suara ke partai politik tertentu agar lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Menurut Ujang, jika memang benar terdapat operasi untuk mengalihkan suara hasil pemilu maka demokrasi terancam.

Baca juga: Terbaru Hasil Real Count Pileg 2024, PDIP dan Golkar Selisih Tipis, Kaesang Gagal Gerek Suara PSI?

Sebab, suara masyarakat dalam pesta demokrasi dimanipulasi hingga dimainkan pihak tertentu.

“Kedaulatan rakyat, suara rakyat bisa diakali, bisa dimanipulasi, bisa dimainkan, ini bahaya,” tutur Ujang.

Akademisi tersebut mengingatkan pentingnya menempuh pemilu melalui jalur yang benar dan normal tanpa melakukan kecurangan.

Ia mewanti-wanti agar peserta pemilu tidak berkongsi dengan penyelenggara pemilu.

“Jalur yang halal, bukan yang haram, yang tidak ada main mata misalnya antara penyelenggara dengan oknum tertentu,” tuturnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved