Ramadhan 2024

Sidang Isbat Ramadhan, Syawal atau Idul Fitri, Dzulhijjah Digelar Setiap Tahun, Penjelasan Kemenag

Sidang Isbat penentuan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah perlu digelar setiap tahun. Berikut penjelasan Kemenag.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Jeprima
SIDANG ISBAT - Petugas memantau hilal di area pemantauan hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (20/4/2023) lalu. Hasil pantauan hilal di sejumlah lokasi ini dipakai menjadi pertimbangan dalam sidang isbat. Setiap tahun, Pemerintah menggelar sidang Isbat penentuan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. Penjelasan Kemenag soal perlunya diadakan sidang isbat. 

Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," ujar Adib di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

 

Dalam prosesnya, sidang isbat menjadi forum musyawarah para ulama, pakar astronomi, ahli ilmu falak dari berbagai ormas Islam, termasuk instansi terkait dalam menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Sidang ini dihadiri juga Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Perwakilan Mahkamah Agung, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Perwakilan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Perwakilan Planetarium Jakarta, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.

“Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan oleh Menteri Agama agar mendapatkan kekuatan hukum.

Jadi bukan pemerintah yang menentukan jatuhnya awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijah.

Pemerintah hanya menetapkan hasil musyawarah para pihak yang terlibat dalam sidang isbat,” sebut Adib.

SIDANG ISBAT - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Adib. Simak penjelasan Kemenag terkait perlunya sidang isbat Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
SIDANG ISBAT - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Adib. Simak penjelasan Kemenag terkait perlunya sidang isbat Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. (kemenag.go.id)

Sidang Isbat penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, kata Adib, bukan hanya dilakukan Indonesia saja.

Negara-negara Arab juga melakukan isbat setelah mendapatkan laporan rukyat dari lembaga resmi pemerintah atau perseorangan yang sudah terverifikasi dan dinyatakan sah oleh Majlis Hakim Tingginya.

Bedanya, Indonesia menggunakan mekanisme musyawarah dengan seluruh peserta sidang isbat.

Baca juga: Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1445 H, Awal Puasa 2024 Muhammadiyah, Ada Potensi Berbeda

“Inilah yang menjadi nilai lebih bahwa keputusan diambil bersama, nilai-nilai demokrasi sangat tampak dengan kehadiran seluruh ormas yang hadir pada saat sidang isbat,” tegas Adib.

Adib menegaskan bahwa peran pemerintah dalam proses sidang isbat adalah fasilitator ormas Islam dan para pihak untuk bermusyawarah.

Hasil sidang isbat kemudian diterbitkan dalam bentuk Keputusan Menteri Agama agar mempunyai kekuatan hukum yang dapat dipedomani masyarakat.

“Sidang isbat mengingatkan kita semua akan pentingnya menyatukan langkah dalam menjalankan ibadah dan memperkuat hubungan bersama dengan Allah, dengan tetap mengedepankan toleransi dan sikap saling menghormati atas beragam keputusan yang ada,” tandasnya.

Sidang Isbat Ramadhan 1445 H

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved