Ramadhan 2024
Bacaan Niat Sahur dan Puasa Ramadhan 2024 Satu Bulan Penuh Lengkap dengan Artinya
Berikut ini bacaan niat sahur dan doa puasa Ramadhan 2024 satu bulan penuh lengkap dengan artinya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Maka dari itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran, kita boleh mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.
Kemudian sebagaimana pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan.
Biasanya ini dilakukan setiap selesai shalat tarawih atau ketika makan sahur.
Baca juga: 35 Pantun Ramadhan 2024 yang Singkat dan Lucu, Ada Juga Untuk Buka Puasa dan Sahur
Adapun bacaan niat puasa Ramadhan, sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
Sementara niat puasa untuk satu bulan penuh, sebagai berikut:
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”
Waktu Membaca Niat Puasa Ramadhan
Sebelum melaksanakan puasa Ramadhan, seseorang harus berniat di malam hari sebelum terbit fajar.
Dilansir dari lama MUI, Mazhab Syafi’i berpandangan niat puasa harus dilakukan setiap hari pada malam Ramadhan.
Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan sebagai berikut:
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
Namun menurut Mazhab Maliki, kita cukup niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84)
Maka dari itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran, kita boleh mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.